Network
GALAMEDIA - Kasus wabah demam berdarah dengue (DBD) yang terjadi di Kota Tasikmalaya semakin memprihatinkan. Sejak beberapa bulan terakhir atau sejak Januari hingga Juni 2020, kasus DBD di Kota Tasikmalaya terus meningkat.
"Jumlahnya telah mencapai 598 dan 16 kasus diantaranya menyebabkan meninggal dunia," demikian diungkapkan Kepala Bidang Pencegahan Penanggulangan dan Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya, Suryaningsih, Senin, 22 Juni 2020.
Dikatakannya, kasus demam berdarah dengue (DBD) yang disebabkan serangan nyamuk Aedes Aegypti terjadi diseluruh wilayah Kota Tasikmalaya dan menyerang semua umur mulai dari balita, orang dewasa dan orang tua sehingga harus tetap diwaspadai.
Dikatakan Suryaningsih, seiring dengan curah hujan yang masih cukup tinggi sejak Bulan Mei kasus DBD di Kota Tasikmalaya terus meningkat. Bahkan selama bulan Juni ini, jumlahnya mencapai 98 atau hampir seratus.
Baca Juga: Lagi, Warga Panik Laman PPDB Jabar saat Pengumuman Sulit Diakses
Padahal pihaknya mencatat akhir bulan Mei 2020 kemarin jumlahnya masih 500 dengan jumlah yang meningal sebanyak 8 kasus.
"Kasus DBD yang terjadi hampir di 69 Kelurahan di 10 Kecamatan. Untuk itu, kami terus menggerakan program satu rumah satu jumantik, dan gerakan RW Siaga DBD di setiap perkampungan dengan melakukan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) supaya nyamuk Aedes Aegypti tidak tumbuh dewasa," ujarnya.
Dari angka kasus DBD selama ini paling banyak di Kecamatan Kawalu dengan jumlah meningal dunia sebanyak 5 kasus, Cipedes 3 kasus meninggal, Purbaratu 2 kasus, Tawang 1 kasus, Cihideung 2 kasus, Bungursari 2 kasus, dan Indihiang 1 kasus termasuk kecamatan Cibeureum dan Tamansari 1 kasus.***
