Makna dan Filosofi Pawai Obor Tradisi Masyarakat Bandung Sambut Tahun Baru Islam, 1 Muharram 1445 Hijriah

- 15 Juli 2023, 10:51 WIB
pawai obor merupakan salah satu tradisi untuk menyambut tahun baru islam 
pawai obor merupakan salah satu tradisi untuk menyambut tahun baru islam  /Instagram @polman_update/

 

GALAMEDIANEWS- Sebentar lagi, umat muslim akan merayakan perayaan Tahun Baru Islam yang jatuh pada 1 Muharram 1445 Hijriah.

Perayaan tersebut menjadi momen spesial bagi warga muslim khususnya warga muslim yang ada di Bandung.

Banyak masyarakat yang menyambut Tahun Baru Islam ini dengan berbagai kegiatan. Salah satunya adalah dengan melakukan Pawai Obor.

Pawai Obor biasanya dilakukan oleh masyarakat Bandung untuk menyambut Tahun Baru Islam. Dimana pawai tersebut dilakukan dengan pawai dari satu titik menuju lapangan luas yang dilakukan oleh para santri yang ada di Bandung.

Konon katanya, Pawai Obor tersebut sudah ada sejak zaman dulu. Dan sampai saat ini, tradisi tersebut masih terus dilakukan secara turun temurun.

Baca Juga: Tahun Baru Islam: Begini Tradisi 1 Muharram atau Malam 1 Suro di Masyarakat Jawa dan Sunda

Obor tersebut terbuat dari bambu yang diisi dengan gulungan kain perca yang dilumuri dengan minyak tanah, kemudian dibakar hingga obor tersebut bisa nyala dengan lama sepanjang jalan.

Biasanya pawai ini diiringi rebana atau alat music lainnya agar suasana pada ketika melakukan pawai menjadi lebih seru dan berkesan. Selain itu, sepanjang jalan para peserta dari pawai ini mengumandangkan sholawat maupun kalimat-kalimat thayyibah atau pupujian kepada Allah.

Pawai Obor ini dilakukan setelah pergantian tahun. Karena dalam islam, pergantian hari dimulai sejak tenggelamnya matahari/ maghrib.

Selanjutnya makna dari pawai obor ini adalah mempererat tali silaturahmi dimana kita akan sengaja bertemu dan bersilaturahmi dengan orang lain dalam kegiatan tersebut.

Baca Juga: Bulan Muharram: Makna, Bacaan Niat Puasa Sunnah serta Keutamannya Terbaik Setelah Bulan Ramadhan

Kegiatan pawai obor juga bermakna gotong royong dilihat dari mulai membuat obor bambu bersama dan mempersiapkan segala kebutuhan hingga saling membantu satu sama lain.

Makna lain dari adanya pawai obor ini adalah menjunjung para ulama terdahulu yang senantiasa bersemangat mencari ilmu, melakukan dakwah kesana kemari tanpa menggunakan penerangan dan hanya mengandalkan obor saja.

Para ulama hanya dengan mengandalkan obor dan selalu semangat berdakwah dan menyampaikan ajaran islam pada masyarakat dulu.

Baca Juga: Tahun Baru Islam: Inilah Amalan 1 Muharram yang Dianjurkan, Begini Penjelasan Ustadz Adi Hidayat

Dari sana kita ambil hikmah bahwa pada zaman dulu ulama sangat semangat dan fokus untuk berdakwah dan menuntut ilmu, dan kita yang hidup para era modern dengan serba canggih dan terang harus lebih giat dan bersemangat untuk belajar dan menuntut ilmu.***

Editor: Lina Lutan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah