Inovasi yang sedang dilakukannya, kata Yudiana baru berjalan selama 3 bulan ini. Hanya saja dengan keterbatasan alat dan biaya, kegiatannya dilakukan hanya dua hari selama satu minggu.
Baca Juga: Bikin Partai Baru, Amien Rais Cs 'Bajak' Sejumlah Tokoh PAN
"Jika memang bermanfaat bagi masyarakat, saatnya pemerintah merespon apalagi saat ini perekonomian masyarakat sedang krisis. Bayangkan gas yang dihasilkan bisa dijual dengan murah, cukup dengan modal Rp 80 ribu bisa menghasilkan sebanyak 48 tabung gas berukuran 3 Kg," katanya.
Ia juga berharap, pemerintah bisa memfasilitasi dan memberikan payung hukum yang jelas bagi jalannya kelompok tani dalam pengelolaan sampah.
Yudiana mengaku, dalam mengolah sampah menjadi gas dan menjadi listrik, perlatan genset juga mendapat pinjaman milik Masjid Agung Kecamatan yang berada di Kecamatan Cisewu. Tenyata, gas hasil pengolahan dari sampah tersebut bisa menghasilkan listrik.
Baca Juga: Cerita Santri Soal Sedekah Makan Santri dari Ederra Indonesia
Yudiana sangat ingin hasil karya yang dibantu oleh kelompok tani ini bisa dirasakan oleh masyarakat. Setiap hari dan setiap malam hanya bisa melamun dan merenungkan bagaimana solusinya agar bisa mendapatkan respon dan payung hukum dari pemerintah. Pungkasnya. ***