Deklarasi Penyuluh Keluarga Berencana Siap Jadi Garda Terdepan Penanganan Stunting di Jateng

- 27 Juli 2023, 12:45 WIB
Ikatan Penyuluh Keluarga Berencana (IPeKB) mendeklarasikan kesiapannya menjadi garda terdepan penanganan stunting 
Ikatan Penyuluh Keluarga Berencana (IPeKB) mendeklarasikan kesiapannya menjadi garda terdepan penanganan stunting  /Pemprov Jateng/

 


GALAMEDIANEWS - Ikatan Penyuluh Keluarga Berencana (IPeKB) mendeklarasikan kesiapan mereka berada di garis terdepan penanganan stunting di Jawa Tengah. Ikrar IPeKB ini disaksikan langsung oleh Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Kepala BKKBN RI Hasto Wardoyo, Bupati Tegal Umi Azizah, dan Ketua TP PKK Jateng Atikoh Ganjar Pranowo. 

Deklarasi dilakukan pada Rabu 26 Juli 2023, bertepatan dengan Pekan Olahraga dan Seni (Porseni) antarpenyuluh KB di GOR Tri Sanja, Slawi, Kabupaten Tegal. Langkah IPeKB diwujudkan dengan pemberian bantuan lauk bagi 1.369 keluarga berisiko stunting di Jawa Tengah. Pemberian lauk jenis telur akan dilakukan selama enam bulan, dengan konsumsi satu hari dua telur.

Perwakilan Penyuluh KB Jateng menyatakan kesiapan melaksanakan upaya pemberian asupan makanan yang bergizi ini tepat sasaran. Para Petugas Lapangan Keluarga Berencana (PLKB) siap menjadi garda terdepan aksi nyata percepatan penurunan stunting, dalam aksi konvergensi lintas sektoral.

Baca Juga: Ganjar Pantau Langsung Pelaksanaan Posyandu di Banyumas

Deklarasi ini mendapat apresiasi dari Ganjar Pranowo. Ganjar mengungkapkan, penurunan kasus stunting yang terjadi di Jateng salah satunya berkat kontribusi kerja keras para Penyuluh KB. Pada kegiatan itu, Ganjar lalu memaparkan data angka kasus stunting di Jateng dari dua lembaga peneliti gizi, yakni Elektronik Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (e-PPGBM) dan Studi Status Gizi Indonesia (SSGI). Dari data tersebut, Ganjar menyampaikan adanya kesenjangan data.

Dari data e-PPGBM pada 2022, tingkat kasus anak gizi buruk di Jateng tercatat 11,9 persen. Sementara data SSGI pada tahun yang sama menunjukkan angka 20,8 persen. Meskipun demikian, Ganjar mengajak para Penyuluh KB agar tidak mempersoalkan perbedaan teri, dan tetap maksimal melakukan pendampingan dalam upaya menuntaskan masalah gizi buruk ini. “Jadi sebenarnya ini dua data yang berbeda, dan ini tidak usah membikin kecil hati, karena teman-teman kerjanya luar biasa, termasuk para PLKB (Penyuluh Lapangan Keluarga Berencana) kita ini dahsyat menurut saya,” jelas Ganjar.

Ganjar juga mengajak para pemangku wilayah untuk ikut turun tangan dan bersinergi dengan para Penyuluh KB. Menurutnya, formula penanganan kasus anak gizi buruk di masyarakat daerah Jateng sudah ditemukan. “Butuh telaten saja, gerakan ini tidak boleh berhenti. Dari teman-teman bupati, kita dibantu BKKBN, itu juga kita masifkan ya, jadi kita optimis,” pesan Ganjar.

Sementara itu, Kepala BKKBN RI Hasto Wardoyo turut mengapresiasi gerakan yang dilakukan penyuluh KB Jateng ini. Menurutnya, ajang tersebut merupakan gerakan silaturahmi dan komunikasi antarpenyuluh di seluruh Jateng. “Saya terima kasih kepada penyuluh karena ini inisiasi dari penyuluh Jateng, agar guyub rukun, gotong royong, dan sambung rasa, yang diwujudkan dalam Porseni,” tutur Hasto.

Baca Juga: Profil 5 Bakal Cawapres Pendamping Ganjar Pranowo, Siapa yang Paling Cocok

Hasto juga merasa salut atas kegigihan para penyuluh, utamanya yang masih berstatus honorer. Ia menyebut, semangat para penyuluh honorer patut diapresiasi di tengah tugas penyuluhan stunting mulai untuk remaja, ibu hamil hingga melahirkan. Hasto mengaku akan mengajukan pada Menpan-RB jumlah formasi sebanyak 7.000 orang untuk Penyuluh KB ini. Harapannya, mereka yang belum PNS dapat diangkat menjadi PPPK (Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja).***

Editor: Lina Lutan

Sumber: Pemprov Jateng


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x