Hasil otopsi menyatakan bahwa Algaba mengalami tiga luka tembak sebelum akhirnya dipotong-potong, mengisyaratkan bahwa dia mungkin menjadi korban pembunuhan yang sadis.
Pihak berwenang berusaha keras mengungkap misteri di balik pembunuhan ini. Banyak pertanyaan yang muncul:
Apa motif di balik pembunuhan kejam ini?
Mengapa dia berada di Argentina, padahal sebelumnya dilaporkan tinggal di Spanyol?
Selain itu, apakah peran media sosialnya memainkan peran dalam nasib tragisnya?
Semua pertanyaan ini menambah gelapnya tragedi ini dan membuat publik semakin penasaran tentang apa yang sebenarnya terjadi.
Masyarakat kripto dan pengikut Algaba di seluruh dunia berkumpul dalam kesedihan mendalam untuk mengenangnya. Ia dikenal sebagai sosok yang penuh semangat, berdedikasi tinggi dalam industri kripto, dan selalu memberikan wawasan berharga kepada para pengikutnya.
Baca Juga: Jasad Laki-laki di Kertasari Ternyata Korban Pembunuhan, Ini Motif Pelaku
Saat ini, kita hanya bisa berdoa agar penyelidikan segera menemukan kebenaran di balik pembunuhan mengerikan ini dan keadilan bisa ditegakkan untuk Algaba dan keluarganya.
Tragedi ini juga mengingatkan kita tentang risiko dan bahaya yang mungkin terkait dengan kepopuleran di dunia digital. Meskipun dunia kripto menawarkan potensi besar dalam kekayaan dan kesuksesan, tetapi juga menimbulkan risiko tersendiri.