Kekeringan di Kabupaten Puncak Papua Sebabkan Gagal Panen dan Enam Orang Meninggal Dunia

- 1 Agustus 2023, 12:48 WIB
Ilustrasi lahan tandus akibat bencana kekeringan di Kabupaten Papua 
Ilustrasi lahan tandus akibat bencana kekeringan di Kabupaten Papua  /ANTARA/HO-Humas Pemkab Puncak/

 

 

GALAMEDIANEWS - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat bencana kekeringan akibat musim kemarau yang berkepanjangan serta disertai cuaca dingin ekstrem di Distrik Agandugume dan Distrik Lambewi, Kabupaten Puncak, Provinsi Papua Tengah, mengakibatkan gagal panen dan enam orang meninggal dunia.

Dikutip Galamedia News dari Antara News, Abdul Muhari selaku Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB dalam keterangan tertulis di Jakarta, Senin 31 Juli 2023, bencana kekeringan yang membuat gagal panen mengakibatkan warga kesulitan untuk mendapatkan bahan makanan sejak 3 Juni 2023 lalu.

Abdul Muhari juga mengatakan bahwa kekeringan tersebut juga menyebabkan warga setempat  kesulitan untuk mendapatkan air bersih sehingga hal inilah yang mengakibatkan enam orang tersebut meninggal dunia karena diare dan dehidrasi.

Berdasarkan laporan Pusat Pengendali dan Operasi (Pusdalops) BNPB yang dihimpun dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Puncak, per Minggu 30 Juli 2023, bencana kekeringan ini telah berdampak kepada kurang lebih 7.500 jiwa.

Baca Juga: Menghadapi Kekeringan di Musim Kemarau: Pemerintah Garut Siapkan Distribusi Air Bersih dengan Kendaraan Tangki

Sebelumnya, Pemerintah Kabupaten Puncak sudah menetapkan status Tanggap Darurat di Distrik Agandugume dan Distrik Lambewi selama dua bulan akibat bencana kekeringan yang menimpa sekitar tujuh ribu lima ratus jiwa. 

“Adapun penanganan darurat yang telah dilakukan meliputi penyelidikan epidemiologi kepada para korban yang meninggal dunia oleh Dinas Kesehatan Provinsi Papua Tengah,” ujar Abdul memberikan keterangan.

Selain itu, Dinas Kesehatan Provinsi Papua Tengah juga sudah melakukan pendistribusian makanan dan obat-obatan serta penyuluhan kesehatan yang dilakukan secara berkala.

Adapun operasi pemantauan dan penanganan kesehatan ini juga didampingi oleh Emergency Medical Team (EMT) Regional Papua.

Baca Juga: Hadapi Musim Kemarau, Plh Wali Kota Bandung Imbau Warga Jaga Kesehatan

Sementara itu, Pemkab Puncak telah mendistribusikan bantuan logistik dan peralatan yang meliputi makanan saji sebanyak 4.000 paket, makanan anak sebanyak 4.000 paket, dan lauk pauk siap saji sebanyak 2.000 paket.

Tak hanya itu, untuk menanggulangi bencana kekeringan ini, Pemkab Puncak juga mendistribusikan tenda gulung sebanyak 500 lembar, sarden sebanyak 25 dus, kornet sebanyak 32 dus, sosis sebanyak 83 dus, abon sapi sebanyak 15 dus, dan biskuit sebanyak 18 dus.

Bantuan berupa pakaian yang didistribusikan oleh Pemkab Puncak adalah pakaian seragam sekolah anak sebanyak 3.000 setel, pakaian dewasa sebanyak 4.000 setel, celana dewasa sebanyak 4.000 lembar, dan selimut sebanyak 4.000 lembar.

Baca Juga: Waspada! Curah Hujan Tinggi saat Musim Kemarau Terjadi di Beberapa Wilayah , Ini Penjelasan BMKG

Bencana kekeringan tersebut merupakan siklus tahunan yang berlangsung pada periode Mei hingga Agustus sebagai dampak cuaca dingin yang ekstrem dan tidak turun hujan.***

Editor: Lina Lutan

Sumber: Antara News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah