GALAMEDIANEWS - BMKG telah merilis potensi hujan sejak 4 Juli 2023. Curah hujan masih akan terjadi hingga sepekan kedepan hingga 10 Juli 2023.
Informasi yang disampaikan tersebut berkaitan dengan adanya siginifikasi dinamika atmosfer yang dapat meningkatkan potensi hujan pada periode awal musim kemarau pada tahun ini.
Hal itu terkonfirmasi sesuai data analisa cuaca selama tiga hari terakhir. Termonitor terjadi hujan intensitas lebat hingga akan sangat lebat terjadi di beberapa daerah seperti Bengkulu, Kalimantan, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sulawesi Selatan dan Tenggara, Maluku hingga Papua.
Curah hujan yang ekstrem juga telah terjadi pada 2 hari terakhir.
Beberapa faktor dinamika atmosfer skala regional hingga lokal diprediksi masih berperan dalam meningkatkan jumlah awan hujan selama seminggu kedepan, antara lain:
1. Aktifnya Madden Julian Oscillation (MJO) Serta gelombang Equator seperti gelombang Kelvin, dan Rossby Equatorial disekitar Indonesia.
2. Terjadinya pola belokan dan perlambatan angin di sebagian besar wilayah Indonesia, hal tersebut dipicu oleh pola sirkulasi disekitar wilayah Samudera Pasifik Utara Papua Barat.
Anomali suhu muka laut diperairan Indonesia secara umum masih berkondisi normal dalam sepekan terakhir. Dimana Anomali antara 1-2 oC terjadi pada sebagian kecil perairan utara dekat pesisir Jawa hingga Nusa Tenggara.