Adapun dampak gelombang panas terhadap kesehatan berdasarkan laporan dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) antara lain, sakit kepala, dehidrasi, lemas, kulit kering, kram, ruam, mudah tersinggung, hingga terjadinya pembekuan darah di otak.
Suhu Panas Ekstrim di Indonesia bukan Gelombang Panas
Berdasarkan yang dilansir dalam Instagram resmi, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) bahwa suhu sangat panas yang saat ini dirasakan sebagian masyarakat Indonesia disebabkan oleh peralihan ke musim kemarau.
Laju pertumbuhan awan dan fenomena hujan akan berkurang pada saat ini dan juga posisi semu matahari juga berada di utara garis khatulistiwa sehingga menyebabkan suhu terasa lebih panas dibandingkan awal tahun.
Bidang Meteorologi BMKG Guswanto seperti dikutip dari Liputan6.com menyatakan suhu yang sangat panas akhir-akhir ini belum bisa dikategorikan sebagai gelombang panas.
Dikarenakan suatu kondisi bisa di sebut gelombnag panas jika suhu udara lebih tinggi 5 derajat dari suhu normal pdi angka 36 derajat Celcius, dan terjadi selama lima hari berturut-turut.
Suhu di Indonesia belum mencapai kriteria gelombang panas pada saat ini, meski begitu hal ini tetap harus kita anggap sebagai hal yang perlu diwaspadai.***