"China melakukan kegiatan yang masif di dunia maya, situasi yang kita hadapi ini luar biasa," ungkap dia dikutip dari wartaekonomi.co.id.
Baca Juga: Gempa Berkekuatan 5,9 Magnitudo Guncang Halmahera Barat
O’Brien pada Agustus mengatakan AS melihat peretas asal China menyasar infrastruktur pilpres AS.
Namun, China telah konsisten menyangkal tudingan bahwa pihaknya meretas informasi milik perusahaan, politisi, atau lembaga pemerintah AS.
Saat dimintai tanggapan soal klaim O’Brien, Kedutaan Besar China di AS mengulang kembali pernyataan Kementerian Luar Negeri China pada bulan lalu.
Kedutaan mengatakan Pemerintah China tidak tertarik ikut campur dalam pilpres AS.***