Hunian Apartemen Warga di al-Zahra Gaza Menjadi Target Serangan Udara Israel, Pengepungan Militer di Tulkram W

- 19 Oktober 2023, 16:34 WIB
Ayah dari Alma al-Majayda, tiga orang, yang tewas dalam serangan Israel, memeluk jenazahnya saat pemakamannya.
Ayah dari Alma al-Majayda, tiga orang, yang tewas dalam serangan Israel, memeluk jenazahnya saat pemakamannya. /Mohammed Salem/Reuters/

GALAMEDIANEWS - Di tengah-tengah ketegangan yang terus berlangsung dalam konflik Israel Palestina, serangkaian peristiwa telah meningkatkan situasi, menyebabkan korban dan penahanan di wilayah Palestina.

Serangan Udara Israel Terhadap Komplek Menara Perumahan al-Zahra

Pesawat tempur Israel meluncurkan serangan roket ke menara-menara perumahan di daerah al-Zahra, yang terletak di pusat Jalur Gaza. Hasilnya adalah penghancuran total bangunan-bangunan tersebut. 

Baca Juga: Pejabat Departemen Luar Negeri AS Mundur, Korban Warga Palestina di Gaza dan Tepi Barat Tembus 3.480 Jiwa

Yang mencolok adalah bahwa pasukan Israel telah memberi tahu warga tentang niat mereka untuk melakukan serangan tersebut, yang memicu evakuasi cepat. 

Serangan udara ini menyebabkan kerusakan besar dan meningkatkan ketegangan di Jalur Gaza.

Selain serangan udara di Gaza, pesawat tempur Israel juga menyerang sebuah rumah yang terletak di pusat Khan Younis, yang terletak di bagian selatan Jalur Gaza. 

Sayangnya, serangan ini mengakibatkan kematian 13 orang, dengan banyak lainnya mengalami luka-luka. Serangan udara di Gaza telah menjadi sumber konflik dan ketidakstabilan yang berulang di wilayah ini.

Penahanan di Tepi Barat (West Bank)

Secara bersamaan, pasukan pendudukan Israel melakukan beberapa operasi penahanan di berbagai bagian Tepi Barat. 

Secara khusus, 41 warga Palestina ditahan selama razia di Hebron, dengan jumlah serupa ditahan di beberapa kota dan desa di keuskupan Ramallah. 

Selain itu, 50 pekerja asal Jalur Gaza yang telah berada di Israel diusir dan akhirnya tinggal di kamp pengungsi Dheisheh di Bethlehem, di mana penahanan tambahan terjadi.

Penahanan juga terjadi di bagian lain Tepi Barat, termasuk Tubas, Beita, Qalqilya, Izariyya, dan kamp pengungsi Aqbat Jabr di Jericho. 

Masyarakat Tahanan Palestina melaporkan bahwa setidaknya 120 warga Palestina ditahan pada hari tertentu, termasuk anggota parlemen, pemimpin masyarakat, mantan tahanan, dan jurnalis. 

Ini mencapai jumlah penahanan tertinggi sejak 7 Oktober, membawa total jumlah warga Palestina yang ditahan sejak dimulainya agresi di Gaza pada tanggal tersebut menjadi setidaknya 850.

Pengepungan Militer di Tulkarm (West Bank)

Dalam perkembangan tambahan, pasukan pendudukan Israel memberlakukan pengepungan militer ketat di kamp pengungsi Nour Shams, yang terletak di sebelah timur Tulkarm di Tepi Barat utara. 

Selama operasi ini, pasukan tidak hanya melarang pergerakan, tetapi juga melakukan razia rumah, merusak rumah-rumah, dan meratakan jalan-jalan di kamp pengungsi tersebut. 

Pasukan pendudukan menghancurkan sebagian jalan utama kamp, sebuah monumen di pintu masuk kamp, dan beberapa jalan samping. Mereka juga merusak kendaraan, merusak properti publik dan pribadi di jalan-jalan kamp, dan menutup pintu masuk kamp dengan tanah berbatasan.

Konfrontasi antara pemuda-pemuda setempat dan tentara Israel pecah selama tindakan ini, menyebabkan korban. Sayangnya, satu korban jiwa dilaporkan, dan beberapa orang mengalami luka-luka.

Peristiwa pada tanggal 19 Oktober 2023 telah memperburuk situasi yang sudah tidak stabil dalam konflik Israel-Palestina, dengan serangan udara di Gaza, penahanan di Tepi Barat, dan tindakan militer di wilayah Palestina. 

Konflik ini tetap menjadi masalah yang kompleks dan sulit, dengan upaya untuk menyelesaikannya menghadapi tantangan besar. Perkembangan terbaru ini menegaskan perlunya solusi damai dan berkelanjutan untuk konflik yang berkepanjangan ini.***

Editor: Nadya Kinasih

Sumber: WAFA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah