Network
GALAMEDIANEWS - Presiden Belarusia, Alexander Lukashenko, memberikan peringatan keras kepada Israel dan sekutunya terkait kemungkinan pecahnya Perang Dunia III yang bisa bermula dari Timur Tengah.
Pernyataannya mengundang perhatian dunia internasional terkait eskalasi konflik di wilayah tersebut.
Lukashenko menegaskan bahwa "tidak ada yang tahu bagaimana situasi ini akan berkembang. Bahkan mereka yang memulai semuanya, yaitu Amerika, tidak memiliki gambaran jelas mengenai konsekuensi yang mungkin terjadi." Dia sangat khawatir bahwa perang bisa pecah jika Israel dan Amerika Serikat memulai serangan terhadap Iran.
Menurut Lukashenko, "Perang dunia ketiga tidak bisa dikecualikan. Ini mungkin dimulai dari sana (Timur Tengah). Bagaimana? Jika mereka (Israel dan Amerika Serikat) memulai perang melawan Iran. Ini bukan tentang Iran mengganggu mereka, melainkan tentang mereka yang mengganggu Iran." BelTA, agensi berita Belarusia, mengutip pernyataannya.
Lukashenko juga menyoroti kurangnya bukti bahwa Iran berada di balik serangan Hamas terhadap Israel pada 7 Oktober. Dia meminta bukti konkret untuk mendukung tuduhan tersebut. Lukashenko mengatakan bahwa penggunaan senjata buatan Iran oleh pihak-pihak dalam konflik tidak cukup menjadi dasar tuduhan.
Menanggapi situasi ini, Lukashenko juga mengingatkan bahwa penjualan senjata internasional ke berbagai konflik berlanjut, dan ini sah secara hukum. Dia menyarankan bahwa mungkin ada pihak ketiga yang memfasilitasi pembelian senjata oleh Hamas, dan senjata dari Ukraina juga bisa telah mencapai wilayah tersebut.
Dia mengingatkan bahwa jika Amerika Serikat memutuskan untuk melancarkan serangan dari Laut Tengah, ini bisa memicu respons dari Iran, dan bahkan ada kemungkinan kapal induk militer Amerika Serikat dapat tenggelam. Lukashenko menekankan bahwa situasi ini mengindikasikan potensi konflik serius atau bahkan perang dengan penggunaan senjata mematikan.
Belarusia Presiden menambahkan, "Tidak ada yang tahu bagaimana situasi ini akan berkembang. Bahkan mereka yang memulai semuanya - Amerika Serikat - tidak memiliki gambaran jelas mengenai konsekuensi yang mungkin terjadi."
Sejauh ini, konflik di Timur Tengah telah menyebabkan kerugian besar di kedua sisi. Israel melaporkan tewasnya ribuan warga Palestina, termasuk ribuan anak-anak dan perempuan, serta luka ribuan lainnya. Sementara itu, Hamas juga melaporkan korban di pihak mereka, termasuk tentara dan petugas Israel.
Gaza telah berada di bawah blokade militer Israel sejak tahun 2007, setelah hasil pemilihan demokratis di Palestina didukung oleh Hamas ditolak oleh Israel dan Amerika Serikat. Konflik berlarut-larut ini menciptakan ketegangan yang meningkat dan berpotensi memicu perang yang lebih besar di kawasan tersebut.
Sebuah peringatan serius dari Presiden Belarusia ini menjadi perhatian dunia internasional. Konflik di Timur Tengah memang memiliki potensi untuk memicu ketegangan lebih lanjut dan mengancam perdamaian dunia.***
