GALAMEDIANEWS - Situasi kemanusiaan di Gaza Palestina semakin memburuk seiring dengan langkah drastis yang diambil oleh Israel. Israel baru-baru ini memutus hampir semua metode komunikasi di Jalur Gaza, yang terakhir dengan membom dua titik kabel Jaringan Internet Internasional di Gaza.
Hal ini mendapat sorotan dari mantan Reporter Khusus PBB untuk Hak Asasi Manusia di Wilayah Palestina yang dijajah, Michael Lynk. Apa dampak dari pemutusan ini dan bagaimana hal ini memengaruhi kehidupan sehari-hari warga Gaza?
Michael Lynk, mantan pelapor khusus PBB mengenai hak asasi manusia di wilayah pendudukan Palestina, mengatakan Israel bertujuan untuk membuat dunia buta terhadap apa yang terjadi di Jalur Gaza Palestina.
“Memutus semua jenis komunikasi – termasuk jurnalisme yang sangat efektif yang dilakukan oleh Al Jazeera di Gaza – akan membuat hal ini jauh lebih sulit dilakukan jika listrik semakin berkurang dan tidak ada internet atau akses ke dunia luar. Lynk mengatakan kepada Al Jazeera.
“Membuat dunia tidak mengetahui apa yang terjadi, saya yakin itu adalah salah satu tujuannya.”
Selain itu, Pada hari Jumat, 27 Oktober 2023, Menteri Telekomunikasi dan Teknologi Informasi Palestina, Ishaq Sidr, mengungkapkan bahwa pemutusan komunikasi dan internet dengan Gaza disebabkan oleh serangan Israel terhadap dua titik koneksi internasional terakhir dengan Gaza.
Dalam wawancara dengan Palestine TV, Sidr mengatakan bahwa Gaza telah terisolasi dari dunia luar.