Network
Noneng juga mengungkapkan, selama tahun 2023, Jawa Barat mencatatkan nilai ekspor mencapai 3,12 miliar dolar AS atau meningkat 2,43% jika dibandingkan bulan September 2023. Namun dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya (Oktober 2022) turun 0,84%.
Ekspor Nonmigas Oktober 2023 mencapai 3,07 miliar dolar AS. Secara kumulatif nilai ekspor Jawa Barat Januari-Oktober 2023 mencapai 30,76 miliar dolar AS atau mengalami penurunan sebesar -5,54% dibanding periode yg sama tahun 2022.
”Tantangan dan kendala yang dihadapi pelaku usaha dalam mengembangkan pasar ekspor utamanya pelaku usaha UMKM antara lain Kualitas produk UKM/IKM yang perlu ditingkatkan supaya berdaya saing secara nasional maupun internasional," ujarnya.
Promosi dan Misi Dagang
Selain itu, kuantitas kontinuitas produk berupa kapasitas produksi UKM yang belum memadai dalam memenuhi target pemenuhan kebutuhan buyer selain pemahaman mengenai administrasi ekspor, juga jadi kendala.
Baca Juga: Relawan GAZ 08 Gelar Kompetisi Goyang Gemoy, Hadiahnya Rp 500 Juta!
"Untuk itu, Disperindag Jabar berkomitmen untuk terus mendorong pelaku usaha dalam meningkatkan ekspor mereka melalui berbagai program antara lain fasilitasi kemasan, pembinaan dan pelatihan pelaku usaha, bimbingan teknis dan konsultasi, serta promosi dan misi dagang,” pungkas Noneng.
Lebih lanjut ia mengungkapkan, selama tahun 2023 strategi dan upaya Disperindag Jabar dalam memperluas pasar ekspor yaitu mengikuti berbagai pameran terbaik di luar negeri.
Berikut daftar pameran yang diikuti:
- Pameran Tokyo International Gift Show (TIGS) pada bulan Februari 2023, dilakukan dalam rangka mempromosikan produk fashion, kerajinan, ekonomi kreatif yang bekerjasama dengan Dekranasda Jawa Barat);
- Pameran Specialty Coffee Expo - Oregon, Portland Amerika Serikat pada bulan April 2023, dilakukan dalam rangka mempromosikan produk kopi unggulan Jawa Barat;
