Yudi mengatakan, apa yang diminta oleh oleh para awak angkutan umum itu sudah seharusnya dipenuhi oleh pemerintah. Apalagi selama pandemi Covid-19 ini, para awak angkutan sama sekali tidak pernah mendapatkan bantuan dari pemerintah. Padahal menurutnya, anggaran Covid-19 di Kabupaten Garut sangat besar.
"Kita minta ini untuk keamanan bersama. Apalagi setiap hari awak angkutan ini selalu berinteraksi dengan banyak orang, namun sama sekali tanpa perlindungan dari pemerintah," ucapnya.
Baca Juga: Idham Azis Keluarkan Maklumat Kapolri Soal Protokol Kesehatan Pilkada, Ini Dia Isi Lengkapnya
Diakui Yudi, sebetulnya ada kekhawatiran muncul klaster baru dalam penyebaran Covid-19 dari angkutan umum. Pasalnya hingga saat ini para awak angkutan di Kabupaten Garut belum pernah sekalipun menjalani tes usap atau swab test. Bisa saja ada diantaranya yang terpapar Covid-19.
"Kalau semuanya di swab, bisa saja ada yang positif. Selama ini mereka kan interaksi dengan masyarakat banyak tapi perlindungan tidak ada. Pemerintah tidak memberikan perhatian kepada mereka," katanya.