Sejak Pandemi, Harga Kedelai Naik Produsen Tahu Tempe Menjerit

- 30 September 2020, 16:43 WIB
Perajin Tempe menjerit
Perajin Tempe menjerit /Revy/job/

“Kalau (ukurannya) dikecilin susah, jadi saya tetap memertahankan ukuran tahu dengan harga yang sama. Dampaknya ya jadi untung ke sayanya lebih sedikit,” keluhnya.

Baca Juga: Pemkab Bandung Barat dan Dandim 0609 Garap Buruh Tani untuk Kelola Lahan Kosong

Senada dengan yang dikatakan Iyang, produsen tempe di Kopti yaitu Sarju (64) juga mengatakan bahwa usahanya mengalami penurunan pendapatan dan penjualan.

“Penjualan juga kurang karena daya beli masyarakat kurang mungkin karena penghsilan mereka juga berkurang. Sekarang pendapatan cuma dapat Rp 300- Rp 400 perhari. Penjualan juga awalnya 1 kuintal setengah, sekarang turun setengah kuintal. Belum lagi modal dain seperti daun juga kan sekarang mahal,” katanya

Produsen yang mulai berjualan pukul 2 dini hari ini juga mengaku bahwa untuk menyiasati harga kacang kedelai yang naik, ia mengecilkan ukuran tempenya.

Baca Juga: PSBB Proporsional Bodebek Diperpanjang Hingga 27 Oktober 2020

“Kalau saya, ukuran tempenya dikecilin lah sedikit. Tapi kan pedagang beda-beda ya, ada yang dikecilin ada yang harganya dinaikkan. Kalau saya dikecilin,” tutupnya.

Halaman:

Editor: Kiki Kurnia


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x