Resign dari Pekerjaan, Ibu Rumah Tangga Ini Nekat Berbisnis Fashion Etnik Anti Mainstream

- 26 Maret 2024, 06:52 WIB
Resign dari pekerjaannya, kini Indah Lestari (47) fokus dalam membangun bisnis fashion kain batik nusantara dengan nama Qaireen Moez.
Resign dari pekerjaannya, kini Indah Lestari (47) fokus dalam membangun bisnis fashion kain batik nusantara dengan nama Qaireen Moez. /Dok. Qaireen Moez/

Tidak hanya itu, Indah pun mendapatkan paket bundling untuk menguatkan proses bisnisnya seperti QRIS BRI hingga mendapatkan bantuan pinjaman modal KUR dari BRI. “Bahkan saya sudah meminta kepada pelanggan saya, untuk pembayarannya jangan pakai cash. Tapi pakai QRIS aja, soalnya ngebantu banget sih. Jadi lebih mudah ngatur manajemen keuangan bisnis saya. Dari BRI pun, ngingetin untuk buka rekening khusus bisnis agar tidak tercampur dengan rekening pribadi. Eh ternyata buatnya juga gampang dari BRImo,” kata Indah yang terkesan dengan pendampingan dari Rumah BUMN Bandung.

Koordinator Rumah BUMN Bandung, Supriatna pun membenarkan bahwa anggotanya akan mendapatkan bantuan kemudahan terutama paket bundling dan juga akan ditawari pinjaman modal.

“Member Rumah BUMN Bandung akan dipemudah dalam pembuatan rekening bisnis yang dilengkapi dengan aplikasi Stroberi maupun QRIS BRI sehingga manajemen keuangannya jadi lebih praktis,” ucap Supri.

Kepak Sayap ke Sulawesi dengan Bantuan BRI

Setelah sebelumnya sempat ditawari untuk membuka outlet cabang di Manado, Sulawesi Utara, benak Indah pun masih terbesit bagaimana cara mendapatkan modal untuk mengembangkan bisnisnya tersebut.

Ia pun memberanikan diri untuk mengajukan pinjaman modal lewat KUR BRI yang dibantu Rumah BUMN Bandung. Kini outlet Qaireen Moez sudah ada di Metro Departemen Store di Manado Town Square.

"Alhamdulillah, waktu itu saya mendapatkan pinjaman KUR BRI sebesar 35 juta. Prosesnya cepat sekali, mungkin karena saya juga member rumah BUMN. Sehingga sekitar satu minggu survei dan segala macamnya, uang pinjaman saya cair. Saya pun langsung pakai untuk membangun outlet di Manado karena pasar yang potensial sembari menambah stok produk," ucap Indah.

Indah menceritakan bahwa omzet keuntungan per bulannya saat ini mencapai 25-30 juta dari harga rata-rata produk Qaireen Moez yang berkisar Rp400.000-Rp1.000.000.

“Untuk produksi batik sendiri, saya bekerja sama dengan UMKM workshop batik di Cirebon dan Solo. UMKM tersebut memang khusus untuk memproduksi batik saja. Setelah itu, saya bersama lima pekerja menjahitnya menjadi baju jadi yang dijual di Qaireen Moez dengan rata-rata harga produk Rp400.000-Rp1.000.000,” ucap Indah kepada tim Galamedia.

Ditanya mengenai rencana ke depan, Indah pun sedikit membocorkan tentang upayanya untuk menjaga kelestarian lingkungan. “Saat ini, saya sedang melakukan riset tentang penggunaan sisa kain perca dari hasil produksi kain batik saya, apakah akan dipakai untuk membuat produk seperti tas atau yang lainnya. Harapannya bisa juga merambah ke pasar ekspor. Karena sayang kalau hanya di Indonesia,” kata Indah menutup percakapan dengan tim Galamedia.

Indah adalah salah satu contoh wanita yang tidak berhenti untuk mengejar mimpi sebagai pebisnis meskipun sebelumnya memutuskan untuk resign. Rezeki yang didapatkannya datang berkat dukungan dari orang-orang tercinta. Kini bisnis Qaireen Moez terus tumbuh membawa harum batik Indonesia.***

Halaman:

Editor: M Bayu Pratama


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah