Resign dari Pekerjaan, Ibu Rumah Tangga Ini Nekat Berbisnis Fashion Etnik Anti Mainstream

- 26 Maret 2024, 06:52 WIB
Resign dari pekerjaannya, kini Indah Lestari (47) fokus dalam membangun bisnis fashion kain batik nusantara dengan nama Qaireen Moez.
Resign dari pekerjaannya, kini Indah Lestari (47) fokus dalam membangun bisnis fashion kain batik nusantara dengan nama Qaireen Moez. /Dok. Qaireen Moez/

GALAMEDIA – Memutuskan keluar dari pekerjaan agar bisa lebih dekat bersama keluarga, bukanlah sebuah pilihan yang buruk bagi seorang ibu. Indah Lestari (47) contohnya. Ia bukanlah satu-satunya perempuan yang memutuskan resign dari pekerjaannya namun ia adalah salah satu wanita yang menginspirasi dengan perjuangannya dalam membangun bisnis dari nol.  

Semua itu bermula dari kesukaannya dalam bidang fashion, mulai dari pakaian muslim hingga kain nusantara. Karena kesukaannya inilah, Indah memberanikan diri untuk terjun ke industri fashion yang pemainnya sudah sangat banyak. Berpikir cukup lama sembari mencari identitas berbeda dari bisnis yang dikembangkannya, Indah pun memutuskan untuk fokus dalam bisnis fashion kain nusantara dengan nama Qaireen Moez.

Meski begitu, Indah mengaku bahwa awalnya ia hanya iseng saja untuk mengisi kekosongan sampai akhirnya ketagihan karena banyak yang suka dengan hasil tangannya. Hal itupun tak terlepas dari peran seorang suami yang terus memberikan dukungan bagi istrinya dalam mengembangkan kemampuannya.

“Setelah resign sebagai karyawan swasta, saya bingung mau ngapain ya. Akhirnya waktu itu nyobain jualan baju muslim, hijab, karena lagi ngetren. Karena saya ikut kelompok pengajian, saya coba tawarin ke ibu-ibu yang lain. Eh, ternyata pada suka. Dari situlah, saya jadi makin bersemangat untuk fokus berjualan,” ucap Indah mengawali interaksi dengan tim Galamedia melalui sambungan telepon pada Minggu, 25 Maret 2024.

Indah pun bersyukur karena baju muslim yang dijualnya disukai oleh rekan di Majelis Taklimnya. Dari situ, ia mulai banyak mendapatkan pelanggan baru bahkan ada juga yang menjadi konsumen loyalnya.

“Melihat saya (yang berjualan), waktu itu suami nawarin untuk ikut program Wirausaha Baru yang baru dibuka oleh (mantan) Gubernur Jabar Ahmad Heryawan di tahun 2016. ‘Mau ikut ga nih?’ kata suami saya waktu itu. Nah dari situ saya belajar banyak deh sama mentor-mentor yang ternyata fashion designer,” ucap Indah.

Ia pun mulai mempertimbangkan untuk merambah produk fashion yang lain. “Saya juga suka dengan kain-kain wastra tradisional seperti saat berkunjung ke Jogja. Nah dari situ saya mendapatkan ide untuk mengubah stigma batik yang kaku jadi lebih kekinian saat dipakai oleh semua kelompok usia,” ucap Indah.

Ubah Kesan Kaku dengan Desain Lebih Modern

Aktivitas membatik Qaireen Moez di tenun dan lurik untuk menghasilkan kain batik yang antimainstream.
Aktivitas membatik Qaireen Moez di tenun dan lurik untuk menghasilkan kain batik yang antimainstream.

Kain batik sering dianggap sebagai model pakaian yang kaku dan kuno. Selama ini, kain wastra atau batik lebih banyak dipakai di aktivitas-aktivitas sakral seperti menghadiri pesta pernikahan atau pakaian kerja. Akibatnya, generasi muda perlahan mulai meninggalkan warisan nenek moyang yang sudah dirawat turun-temurun.

Halaman:

Editor: M Bayu Pratama


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x