Network
GALAMEDIANEWS - Pengamanan terhadap Raja dan Perdana Menteri (PM) Malaysia saat ini tengah diperketat menyusul penangkapan seorang pria berkebangsaan Israel karena membawa enam pucuk senjata api di Kuala Lumpur.
Kepala Polisi Malaysia IG Tan Sri Razarudin Husain mengatakan kepada awak media, di Kuala Lumpur pada Jumat (29/3) bahwa insiden itu menimbulkan kekhawatiran terhadap keselamatan Raja Malaysia Yang di-Pertuan Agong Sultan Ibrahim dan Perdana Menteri Anwar Ibrahim jika dikaitkan dengan isu Palestina dan Israel.
“Kita juga waspada, terutama keselamatan PM, Agong, mungkin juga pegawai-pegawai VIP. Kita harus memperhitungkan keselamatannya di sini,” katanya.
Baca Juga: Otodidak Belajar Transaksi Perbankan, Penjaja Mesin Fotokopi Raup Bonus Cuan selain Jual ATK
Enam Pucuk Senjata Api dan 200 Peluru Itu Dibeli Menggunakan Mata Uang Kripto
Menurut Husain, pria Israel berusia 36 tahun itu beralasan bahwa kedatangannya ke Malaysia hanya untuk mencari dan membunuh warga Israel lainnya. Namun polisi tidak begitu saja menerima alasan tersebut.
“Mungkin ada agenda lain. Dia datang pada 12 Maret hingga tertangkap pada 27 Maret. Semua senjata itu dibeli dengan mata uang kripto,” kata Husain.
Lebih jauh, ia mengatakan hingga kini polisi masih menyelidiki bagaimana pistol dengan 200 peluru itu bisa masuk ke Malaysia. Kemudian siapa penyelundupnya dan yang menerima pembayarannya. “Kita percaya dia tidak bergerak sendiri. Dia ada kontak di sini, kita perlu cari tahu pasti dulu,” kata HUsain.
Saat ini, pihaknya juga tengah menyelidiki paspor Prancis yang digunakan oleh pria tersebut untuk masuk ke Malaysia melalui Bandara Internasional Kuala Lumpur (KLIA) pada tanggal 12 Maret lalu.
Seperti diketahui, Pria Israel itu ditangkap lantaran memiliki enam pucuk senjata api yang disimpan dalam sebuah tas, di sebuah hotel di Kuala Lumpur pada Kamis (27/3) lalu."""
