Jatuh Bangun Membangun Bisnis Basreng di Gang Kecil, IRT Asal Bandung Hanya Bermodalkan Rp20 Ribu

- 28 April 2024, 01:56 WIB
Produk Basreng Chirin@ milik Dinda Rini Kartini berkembang pesat hingga turut dipromosikan oleh Presiden Jokowi pada kunjungannya Februari 2024.
Produk Basreng Chirin@ milik Dinda Rini Kartini berkembang pesat hingga turut dipromosikan oleh Presiden Jokowi pada kunjungannya Februari 2024. /Dok. Rumah Basreng Bandung/

Tentu tidak hanya produk basreng Ririn saja yang ada di pasaran saat ini sehingga Ririn tetap perlu  memutar otak untuk berinovasi agar produknya dapat terus dicintai oleh masyarakat. Ibu rumah tangga asal Samoja ini kemudian mencoba membuat basreng dalam bentuk kripik. Meski awalnya basreng buatan Ririn ini dianggap gagal, namun Ririn tetap berusaha untuk bisa membuat basreng yang tahan lama, renyah, dan memiliki varian rasa yang banyak.

“Awalnya saya hanya bereksperimen pada 3 varian rasa saja dengan bungkus plastik transparan seadanya. Sekarang kemasannya sudah bagus dan kemarin sempat dipuji Pak Jokowi juga. Alhamdulillah sekarang juga sudah ada 24 varian rasa yang telah dijual di pasaran,” ucap Ririn.

Dari segi penjualan, bisnis Ririn juga tumbuh dengan pesat terutama pada medio 2017 hingga sebelum covid datang. Volume dan varian rasanya juga berkembang dan telah memikiki reseller yang tersebar di 14 provinsi di Indonesia. 

“Covid sempat membuat bisnis saya hampir bangkrut. Empat karyawan yang membantu saya di awal, terpaksa dirumahkan. Namun kini, Alhamdulillah, perlahan bisnis bangkit lagi dan kami memiloki reseller di beberapa kota seperti Bali, Surabaya, Bangka Belitung bahkan telah diekspor secara direct ke konsumen di luar negeri seperti Hong Kong, Malaysia, dan Arab Saudi,” ucap Ririn.

Lika-liku bisnis milik Ririn ini tidak hanya berhenti dari penjualan yang sempat merosot tajam, Ririn juga sempat menghadapi masalah pembajakan nama produk Rumah Basreng Bandung. “Akhirnya saya mengurus legalitas HKI mereknya dengan nama yang lolos adalah Rumah Basreng Bandung Chirin@,” ucap Ririn.

Kolaborasi Menguntungkan untuk Naik Kelas

Namun satu-persatu permasalahan tersebut bisa diatasi Ririn selama 13 tahun berbisnis. Untuk mengembangkan usaha basreng miliknya, Ririn kemudian mendaftarkan diri sebagai nasabah PT Permodalan Nasional Madani pada tahun 2017. Bergabungnya PNM dalam Sinergi Holding Ultra Mikro (UMi) bersama PT Bank Rakyat Indonesia Tbk. (Persero) dan PT Pegadaian, membuat Ririn tidak hanya merasakan satu layanan keuangan saja.

“Beberapa kali mengajukan pinjaman ke PNM untuk mengembangkan unit usaha. Dari yang awalnya Rp2 juta, sekarang pinjaman yang diajukan sudah Rp7 juta. Pinjaman tersebut selalu bisa dikembalikan karena omzet per bulan kami di angka 5-8 juta per bulan.  Selain permodalan, PT PNM juga memfasilitasi pelatihan usaha, literasi keuangan, pameran hingga layanan keuangan dari BRI,” ucap Ririn. 

Dalam melakukan transaksi dengan pelanggan, sebagai nasabah PT PNM, Rumah Basreng Bandung Chirin@ juga dibekali barcode QRIS dan rekening bisnis dari BRI. Layanan keuangan dari BRI ini memudahkan Ririn dalam melakukan transaksi jual-beli dengan pelanggannya untuk memudahkan dalam pemantauan cashflow.

Ririn bukan satu-satunya wanita yang didampingi oleh PNM. PNM terus mendampingi seluruh perempuan yang berperan sebagai pelaku usaha ultra mikro yang di akhir tahun 2023 totalnya mencapai 15,1 Juta nasabah. 

"Angka tersebut tumbuh 9,42% year on year jika dibandingkan dengan Desember tahun 2022. Dari sisi jumlah penyaluran pembiayaan, PNM telah menyalurkan sebesar Rp71,2 triliun per 31 Desember 2023," ucap Direktur Utama PT Permodalan Nasional Madani (PNM), Arief Mulyadi.

Halaman:

Editor: M Bayu Pratama


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah