BUMDes Jadi Lokomotif Ekonomi Desa dan Buka Lapangan Kerja di Jawa Barat

- 24 Mei 2024, 10:45 WIB
Destinasi wisata di Kuningan yang dikelola BUMDes Arya Kemuning./
Destinasi wisata di Kuningan yang dikelola BUMDes Arya Kemuning./ /Humas Jabar

"Kami berupaya mengatasi bank emok, pinjol, di masyarakat dengan bukti nyata. Kami memberikan pinjaman terhadap masyarakat dengan bunga rendah sebesar 1,5 persen," ucapnya.

Jika BUMDes bergerak cepat dalam mengelola berbagai lini usaha, kata Iim, membangun kemandirian desa bukan hal sulit. BUMDes juga dapat menjadi tempat masyarakat setempat menggantungkan harapan dan melanjutkan kehidupan.

Salah satu karyawan BUMDes Arya Kemuning Diding Muhidin menilai bahwa BUMDes merupakan motor penggerak perekonomian desa. Sebab, katanya, banyak masyarakat yang menaruh harapan kepada BUMDes sebagai sumber penghasilan.

Menurut Diding, keberadaan BUMDes juga dapat menarik minat generasi muda untuk tinggal di desa. Selain mencari pendapatan, mereka dapat turut serta dalam membangun desa sekaligus menggali potensi-potensi desa.

“Saya di sini merasa bangga sekali dengan adanya BUMDes dan dengan adanya wisata Telaga Biru Cicerem, saya bisa bekerja di sini enggak jauh-jauh mencari pekerjaan," ucapnya.

“Jadi masyarakat bisa diberdayakan di sini, dari pekerja juga dari UMKM-nya, BUMDes selalu menjadi motor penggerak dari perekonomian desa. Alhamdulillah kami bersyukur dengan adanya BUMDes," imbuhnya.

Komitmen Jabar

Posisi BUMDes yang begitu krusial untuk perekonomian desa menjadi salah satu latar belakang Pemda Provinsi Jabar bergerak cepat mengembangkan badan usaha di desa-desa.

Berdasarkan data Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPM-Desa) Provinsi Jabar, jumlah BUMDes di Jabar terus bertambah dari tahun ke tahun. Pada 2018, ada 3.695 BUMDes di Jabar dari 5.311 desa. Sedangkan pada 2023, jumlah BUMDes di Jabar bertambah menjadi 5.311 BUMDes.

Pemda Provinsi Jabar melalui Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPM-Desa) Jabar intens mengelar sejumlah kegiatan untuk memperkuat kualitas BUMDes. Salah satunya adalah Sakola Bisnis Desa (SABISA) melalui Bimbingan Teknis, Sekolah Lapang dan Temu Bisnis dengan melibatkan peran para expertise bidang kewirausahaan dan tematik bisnis sebagai source of knowledge atau sumber keuilmuan.

Kepala Bidang Pemberdayaan Usaha Ekonomi Masyarakat DPM-Desa Jabar R Nurtafiyana menuturkan, selain fokus pada pengembangan BUMDes, pihaknya memberikan atensi besar untuk meningkatkan kapasitas pengelola BUMDes.

Halaman:

Editor: Lucky M. Lukman


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah