Ini Penyebab Israel Khawatir Jika Joe Biden Mengkan Pilpres Amerika Serikat

- 5 November 2020, 18:17 WIB
Kolase foto Presiden Amerika Serikat Donald Trump (atas) dengan bendera negara Israel dan Palestina (bawah).
Kolase foto Presiden Amerika Serikat Donald Trump (atas) dengan bendera negara Israel dan Palestina (bawah). /Pikiran-rakyat.com

Bila dibandingkan, jumlah suara yang diterima Biden melampaui suara yang dikumpulkan Barack Obama pada tahun 2008, yakni sebanyak 69.498.516.

Manajer kampanye Biden, Jen O'Malley Dillon optimis bila Joe akan keluar sebagai pemenang.

Baca Juga: Exit Permit Dibatalkan Arab Saudi, Habib Rizieq Jadi Pulang ke Tanah Air?

"Joe Biden berada di jalur yang tepat untuk memenangkan pemilihan ini, dan dia akan menjadi presiden Amerika Serikat berikutnya. Kami yakin kami berada di jalur yang jelas menuju kemenangan sore ini," ujar Dillon seperti dilansirkan zonajakarta "Israel Harus Bersiap Hadapi Mimpi Buruk Bila Joe Biden Menang dari Trump dan Menjadi Presiden AS"

Kemenangan Biden bisa membuat Israel ketar-ketir. Terpilihnya Biden dipercaya sebagian besar orang Israel bisa menciptakan kerenggangan antara negaranya dengan AS.

Mengutip NPR, Trump bahkan memindahkan Kedutaan Besar AS ke Yerusalem. Dia memihak klaim Israel atas kota itu, meski warga Palestina juga ingin mendirikan ibu kota sendiri di sana

Baca Juga: Joe Biden Kian Dekati Gedung Putih, Warga India Lukis Slogan Harapkan Kemenangan Kamala Harris

Trump juga mengakui aneksasi Israel atas Dataran Tinggi Golan, yang direbut dari Suriah. Dia bahkan mengusulkan kesepakatan damai yang akan membuat Israel mencaplok semua permukiman Tepi Baratnya, yang menurut warga Palestina akan membuat mereka tidak mungkin memiliki negara yang layak untuk mereka sendiri.

Pengamat politik Palestina- Israel Adnan Abu Amer mengungkapkan ancaman yang akan diterima Israel bila Biden bisa menjad penghuni Gedung Putih.

"Israel juga memperkirakan masalah permukiman di Tepi Barat dan Yerusalem yang diduduki akan kembali menjadi agenda pemerintahan Demokrat, yang kemungkinan akan melihat mereka sekali lagi sebagai penghalang perdamaian," kata Adnan Abu Amer, Rabu 4 November 2020.

Halaman:

Editor: Dadang Setiawan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x