Mereka berpendapat bahwa olahraga seharusnya menjadi ajang inklusivitas dan persatuan, bukan tempat untuk menyampaikan pesan politik atau agama.
Sementara FIFA telah mengambil langkah maju dengan mengizinkan hijab dalam pertandingan, perdebatan di Perancis menunjukkan bahwa isu ini masih kompleks dan kontroversial. Hal ini tampak dari perdebatan yang terjadi di dalam kolom komentar Akun X Al Jazeera English (@AJEnglish).
Toleransi, penghargaan atas kebebasan beragama, dan penghormatan terhadap identitas pribadi adalah tema yang perlu dipertimbangkan dalam mencari solusi yang adil dan inklusif bagi para atlet.
Kesimpulannya, kontroversi seputar penggunaan hijab dalam Piala Dunia Wanita FIFA 2023 mencerminkan perdebatan yang sedang berlangsung di jagat maya (khususnya di X).
Baca Juga: Kualifikasi Piala Dunia 2026: Indonesia Siap Gempur Lawan di Zona Asia
Kebijakan dan pandangan terhadap penggunaan hijab dalam olahraga perlu dipertimbangkan dengan cermat untuk mencapai kesetaraan dan inklusivitas bagi semua pemain, tanpa mengabaikan hak mereka untuk mengungkapkan identitas agama dan pribadi mereka dalam lingkungan olahraga.***