Bola crossing darinya disundul oleh Sutiono menuju ke Yusuf Bachtiar.Yusuf segera memberikan umpan balik kepada Sutiono melalui kaki. “Heading ke Kang Yusuf, dikira mau (nembak), dikasih lagi ke Sutiono. Sutiono sudah siap.” tuturnya.
Striker Persib ini lalu membawa bola beberapa langkah ke depan. Ia melepaskan tembakan pelan namun mengarah ke sisi kiri gawang Petrokimia.
Gawang Petrokimia yang dijaga oleh Darryl Sinerine pun jebol. Gol ini mengantarkan skuad Robby Darwis dan kawan-kawan sebagai kampiun Liga Indonesia yang saat itu bernama Liga Dunhill.
Dalam pertandingan final tersebut yang berlangsung tanggal 30 Juli 1995 di Stadion Utama Senayan Jakarta ini, Asep sebenarnya tak diposisikan untuk menyerang.
Baca Juga: Lirik Lagu You and Me dari Jennie BLACKPINK yang Puncaki Trending YouTube
Awalnya, hanya berposisi sebagai gelandang bertahan yang berposisi di area lapangan tengah ke belakang untuk menjaga pertahanan. “Jangan nyerang khawatir habis tenaga. Kamu posisinya di tengah ke belakang, jaga pertahanan “ tuturnya menirukan instruksi Indra Thohir kepadanya.
Namun, cederanya Yudi Guntara pada awal-awal babak kedua mengubah rencana pelatih Persib Indra Thohir. Asep Somantri dimasukkan untuk menggantikan pemain bernomor punggung lima tersebut. Lalu memposisikan Asep Kustiana sebagai gelandang serang yang sebelumnya dijalankan oleh Yudi Guntara.***