GALAMEDIANEWS – Persib menjadi juara Liga Indonesia pertama 1994/1995. Di partai final, Persib berhasil mengalahkan Petrokimia Putra melalui gol tunggal Sutiono Lamso.
Di balik keberhasilan tersebut, ada satu fakta menarik yang belum diketahui banyak orang. Khususnya juga bagi para bobotoh (pendukung Persib). Yaitu, gol Persib tersebut terjadi berkat batu-batu yang ada di lapangan. Batu-batu ini dilemparkan oleh penonton.
Baca Juga: 10 Tempat Wisata di Karawang, Rekomendasi Liburan Bersama Keluarga di Akhir Pekan
Gol tersebut bermula dari manuver gerakan tanpa bola Asep Kustiana di sisi kiri pertahanan Petrokimia Putra. Ia mendapatkan bola yang dioper dari Dede Iskandar, pemain belakang belakang Persib.
Asep yang berposisi sebagai gelandang ini menuturkan bahwa ia sebenarnya ingin segera melepaskan crossing ke kotak penalti.
Namun, ia akhirnya membatalkannya karena ada banyak batu di lapangan sehingga menyulitkannya melakukannya. Asep lalu keeping bola untuk membawa mundur bola beberapa langkah lalu memberikan crossing ke kotak penalti. “Nggak jadi, saya keeping bola ke kiri,” tuturnya.
“Pas mau crossing di lapangan banyak batu. Mungkin penonton melempari hakim garis karena tak puas kepemimpinan itulah, hakim garis. Banyak itu,” tuturnya dalam kanal Youtube @Sport77.
Di babak pertama, hakim garis menganulir gol sundulan Jacksen F Tiago karena striker asal Brasil ini berada dalam dalam posisi offside sebelum bola sundulannya menjebol gawang Persib.