Network
GALAMEDIANEWAS – Menurut keterangan resmi dari PSSI, VAR (Video Assistant Referee) akan diterapkan di kompetisi Liga 1 pada pekan ke-24. Tepatnya, pada Bulan Februari 2024. Seluruh stadion Liga 1 pun ditargetkan sudah menerapkan teknologi tersebut pada akhir Februari 2024.
Namun, Anggota Komite Wasit Jimmy Napitupulu menyebut bahwa sumber daya wasit di Indonesia sebenarnya belum memadai untuk menerapkan teknologi yang bisa membantu wasit mengambil keputusan krusial tersebut.
Baca Juga: Jadwal Rilis Boruto Two Blue Vortex Chapter 5, Sasuke Menghadapi Nasib yang Tragis
Perlu Ada Wasit Impor
Untuk mengatasi permasalahan ini, Jimmy menyebut perlu didatangkan wasit dari luar negeri agar VAR bisa diterapkan. Mereka akan menamnah ketersediaan wasit lokal. “Kalau VAR tetap digunakan di tahun depan, tidak mungkin itu semua dari Indonesia pasti dibantu wasit dari negara lain,” tuturnya dilansir dari Antaranews.
Jimmy pun menjelaskan bahwa bila teknologi ini diterapkan maka wasit pun harus memiliki pengetahuan seputar aturan permainan olah raga sepak bola yang baik. Selain itu, para wasit pun harus lulus tes yang diadakan oleh FIFA. Jimmy pun berharap agar hal ini bisa terwujud.
Sosialisasi VAR oleh PSSI
Sejauh ini, PSSI telah mensosialisasikan teknologi tersebut kepada para pengadil di lapangan ini. Namun, sebatas pengenalan saja. “Pelatihan yang diadakan baru sebatas pengenalan saja,” tuturnya. PSSI pun melakukan sosialisasi kepada seluruh pecinta sepak bola di tanah air.
PSSI melakukan sosialiasi bahwa ada empat hal yang dapat di-review melalui teknologi tersebut. Pertama, melihat situasi apakah bola sudah melewati garis gawang. terjadi gol atau tidak. Kedua, apakah sebenarnya layak erjadi penalti. Ketiga, melihat pelanggaran apakah wasit layak mengeluarkan kartu merah. Keempat, meninjau kembali keputusan yang sudah diambil wasit.
Terlepas dari kecanggihannya, keberadaan VAR memang kontroversial dalam pertandingan sepak bola. Meskipun canggih, wasit memang bisa mengambil keputusan yang salah. Tak semua kalangan bisa menerimanya.
Baca Juga: Masuk Peringkat Nasional, SMA Terbaik di Kotawaringin Barat Ini Menjadi Sekolah Favorit di Kalimantan Tengah
Budi seorang bobotoh atau penggemar Persib menyebut bahwa teknologi ini sebenarnya tak perlu. “Buat apa sih pake VAR segala? Tetap aja ujung-ujungnya keputusan di tangan wasit. Keputusan itu ada di tangan wasit, bukan di VAR. Kalau lagi beruntung, ya tetap saja beruntung, Jelas kelihatan bikin pelanggaran tapi VAR lolos,” tuturnya saat diwawancarai Hari Rabu 22 November
Nah, apakah sepak bola BRI Liga 1 akan menggunakan VAR seperti halnya di liga-liga sepak bola top dunia seperti halnya Liga Inggris? Bila demikian, terlepas dari kontroversinya, tentu menjadi langkah besar dunia persepakbolaan tanah air.***
