Umumkan Gantung Raket, Ini Prestasi Marcus Fernaldi Gideon Selama Berkarir Sebagai Pebulutangkis

- 9 Maret 2024, 15:50 WIB
Marcus Fernaldi Gideon umumkan gantung raket./Instagram/ @marcusfernaldig
Marcus Fernaldi Gideon umumkan gantung raket./Instagram/ @marcusfernaldig /

 

GALAMEDIANEWS - Pebulutangkis asal Indonesia, Marcus Fernaldi Gideon baru-baru ini telah umumkan untuk pensiun dari dunia bulutangkis.

Keputusan pensiunnya Marcus Fernaldi Gideon membuat para pecinta bulutangkis Indonesia kaget. Sebab, Marcus memutuskan pensiun di usia yang terbilang produktif sebagai seorang atlet yaitu pada usia 33 tahun.

Kabar pensiunnya Marcus Fernaldi Gideon diungkapkan melalui akun Instagramnya pada Sabtu, 9 Maret 2024.

“Thank You God for these 33 years! Pada hari ini tepat di usia 33th saya memutuskan untuk berhenti dari karier profesional badminton. Tidak terasa sudah 25th tidak henti-hentinya saya berlatih & bersaing di lapangan,” tulis Marcus Gideon melalui akun instagramnya @marcusfernaldig.

Baca Juga: Jelang Ramadhan! 7 Rumah Makan Sunda di Bandung untuk Tempat Munggahan, Kumpul Keluarga Lebih Menyenangkan

“Saya mengucap syukur kepada Tuhan Yesus yg sdh berkarya dalam hidup sy, tanpaNya saya mungkin tidak ada seperti sekarang ini. Semasa saya kecil bahkan guru saya pun menganggap saya “madesu” atau masa depan saya suram, dianggap sebelah mata karena postur tubuh yg tidak tinggi & bahkan prestasi saya boleh dikatakan “biasa” saja jika dibandingkan dgn kawan2 sy lain. Saya sadar saya ada sampai sekarang ini hanya karena kemurahan Tuhan saja,” tulis mantan pebulutangkis peringkat 1 dunia tersebut menjelaskan.

Gideon pun juga berterima kasih dengan mantan partnernya seperti mendiang Markis Kido dan Kevin Sanjaya serta mantan pelatih yang telah membuatnya semakin berkembang selama berkarir sebagai pebulutangkis.

“Saya berterima kasih kepada partner2 saya; alm.Kido @markis_kido11 , Kevin @kevin_sanjaya , dll.Terima kasih untuk keluarga yang selalu mensupport & mendoakan saya. Terima kasih untuk YONEX @yonex_badminton @yonex_sunrise_indonesia, klub @pbjayaraya,PBSI @badminton.ina & para coach,” tulis Marcus menambahkan.

Baca Juga: 2 Resep Menu Sahur Ramadhan 2024 Sederhana yang Lezat, Enak dan Mudah dibuat di Rumah, Dijamin Keluarga Suka

“Dalam hidup ini tidak ada yang saya sesali, apa yg sudah sy raih sekarang ini bahkan sudah melebihi apa yang pernah saya impikan. Saya dulu pernah berkata kepada istri saya saat kami masih pacaran “saya ingin jadi world no.1” karena pada saat itu tampaknya menjadi rank.1 adalah sesuatu yg sulit sekali untuk digapai, tapi Tuhan memberikan bahkan lebih dari yang saya bayangkan; oleh sebab itu saya menutup karier saya dalam dunia badminton dengan hati yg puas & rasa bersyukur,” cuit juara Asian Games 2018 tersebut menuturkan.

“Tidak lupa saya juga berterima kasih untuk para suporter yg telah mendukung saya selama ini. God bless :),” tutup pernyataan resmi Marcus Gideon.

Prestasi Marcus Gideon Selama Berkarir sebagai Pebulutangkis

Pebulutangkis yang lahir di Jakarta pada 9 Maret 1991 tersebut mengawali karirnya sebagai pebulutangkis pada usia 9 tahun ketika ia bergabung bersama PB Tangkas. Ia kemudian masuk ke pelatnas pada tahun 2010 dan terjun di nomor ganda putra bersama Agripina Prima Rahmanto Putra.

Baca Juga: Roberto De Zerbi difavoritkan Sebagai Pelatih Baru Bayern Munchen Jika Gagal Boyong Xabi Alonso

Ia dan Agripina pun tampil di ajang Internasional Challenge/ Series dan berhasil menjuarai Singapore International pada 2011 dan Iran Fajr International 2012.

Nama Marcus Gideon mulai dikenal masyarakat ketika ia berpasangan dengan Markis Kido kala itu Marcus berstatus independen, bersama Kido ia sukses memenangkan gelar French Open 2013. Ia juga memenangkan gelar Indonesia Master 2014 usai mengalahkan Selvanus Geh dan calon pasangannya, Kevin Sanjaya.

Mantan pebulutangkis berpostur 168 cm tersebut juga sempat terjun di ganda campuran bersama Rizki Amelia Pradipta pada medio 2013-2014, dan pencapaian terbaiknya adalah menjadi semifinalis Malaysia Masters 2013.

Hingga akhirnya pada tahun 2015, Marcus kembali ke pelatnas dan akhirnya dipasangkan dengan Kevin Sanjaya, duet keduanya tersebut dijuluki sebagai Minion karena permainan cepatnya dan kerap membingungkan lawan.

Baca Juga: Ini Linknya! Live Streaming Nonton Laga El Clasico Persib Bandung vs Persija Jakarta BRI Liga 1

Bersama Kevin Sanjaya, Marcus Gideon berhasil mendulang banyak prestasi, dan juara Chinese Taipei Masters 2015 menjadi tonggak awal kesuksesan keduanya dalam merengkuh banyak trofi.

Marcus Fernaldi Gideon total telah memenangkan 19 gelar BWF World Tour, 11 Superseries dan 3 gelar grand prix. Bersama Timnas Indonesia, Ia sukses membawa Indonesia merebut medali emas SEA Games 2015, menorehkan dua gelar Badminton Asia Team Championships dan puncaknya adalah merebut medali emas Asian Games 2018 dan menjadi juara Piala Thomas 2020.

Akan tetapi, cedera pergelangan kaki yang ia alami membuat performanya menurun hingga akhirnya memutuskan untuk gantung raket.***

Editor: Dadang Setiawan

Sumber: Instagram/ @marcusfernaldig


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x