Melihat Sekilas Sejarah Pencapaian Empat Tim Peserta Championship Series

- 13 Mei 2024, 16:43 WIB
Pemain PERSIB mendatangi bobotoh/persib.co.id/Barly Isham/
Pemain PERSIB mendatangi bobotoh/persib.co.id/Barly Isham/ /

GALAMEDIANEWS – Semifinal Liga 1 2023/2024 akan segera dimulai. Empat peserta sudah memastikan akan mengikutinya dengan penuh semangat.

Kompetisi sepak bola Liga 1 Indonesia kembali mengubah formatnya pada musim ini dengan menggunakan Championship Series setelah musim reguler berakhir.

Format Championship Series itu kembali diberlakukan setelah selama enam musim berturut-turut (di luar musim 2020 yang berhenti di awal musim karena pandemi COVID-19) Liga 1 tanah air selalu menggunakan format liga penuh.

Baca Juga: Ribuan Bobotoh Memberikan Semangat Dengan Mengiringi Keberangkatan PERSIB ke Bali

Format empat besar dan delapan besar juga pernah digunakan, sebelum kemudian operator memilih meniadakan format gugur dan menerapkan model klasemen untuk mencari tim juara.

Empat tim teratas di klasemen akhir musim reguler akan kembali diadu dalam format dua leg semifinal dan dua leg pertandingan final.

Artinya tim juara masih akan harus memainkan empat pertandingan lagi sebelum bisa didaulat sebagai rajanya sepak bola Indonesia.

Dari empat semifinalis, terdapat dua mantan juara dalam diri Persib Bandung dan Bali United, serta dua tim yang belum pernah menjadi juara yakni Borneo FC dan Madura United.

Keempat tim tersebut, tiga tim merupakan nama yang relatif baru dan hanya Persib yang memiliki sejarah panjang di panggung sepak bola tanah air.

Baca Juga: Timnas Putri Indonesia U-17 Belum Bisa Bicara Banyak di AFC Women U-17

Berikut adalah sejarah pencapaian empat tim peserta championship series:

Persib

"Persib adalah Jawa Barat, Jawa Barat adalah Persib." Ungkapan seperti itu sudah sangat jamak terdengar, karena tidak berlebihan kalau dikatakan nama Persib nyaris tanpa pesaing di Jabar.

Diawali dengan menjuarai Kompetisi Perserikatan pada 1937, yang oleh sebagian orang dinilai sebagai gelar juara pertama Persib.

Klub yang identik dengan warna biru ini kemudian menjadi juara perserikatan pada 1961, 1986, 1990, dan 1994.

Saat PSSI melakukan penggabungan kompetisi Galatama dan perserikatan, Persib juga keluar sebagai juara edisi pertama Liga Indonesia yakni musim 1994/1995.

Pencapaian itu semakin menarik perhatian publik sepak bola, karena Persib menjadi juara dengan mengandalkan para pemain lokal tanpa satu pun pemain asing.

Setelah prestasi pada 1995 itu, Persib harus puasa cukup lama untuk dapat kembali mengangkat trofi. Mereka akhirnya buka puasa pada 2014 setelah menaklukkan Persipura Jayapura dengan kemenangan adu penalti 5-3 di final.

Gemilang kejayaan pada 2014 gagal dipertahankan Persib pada musim-musim berikutnya.

Pada Liga 1 2023/2024, Persib mampu mengakhiri reguler series dengan menghuni posisi kedua.

Di bawah asuhan pelatih asal Kroasia Bojan Hodak, peluang Persib untuk membawa pulang trofi juara ke kota kembang Kembang cukup besar.

Pangeran Biru akan bertamu ke Bali, pada pertandingan semifinal pertama di markas Bali United Selasa (14/5/2024) mendatang. Persib memiliki keuntungan psikologis sebab sang lawan tidak akan didukung para penggemarnya karena laga dimainkan di lapangan latihan Bali United.

Baca Juga: PERSIB Berangkat Ke Bali dengan Membawa Tim Berkekuatan Penuh

Bali United

Secara de jure, Bali United baru lahir pada 2015. Namun klub ini sebenarnya bukan klub yang benar-benar baru, sebab mereka sebelumnya merupakan klub asal Kalimantan, Putra Samarinda.

Masalah-masalah yang ada kemudian membuat Pusam kemudian merger dengan Persisam, untuk membentuk Persisam Putra Samarinda. Lantas pada 2014, Pusam diambil alih Pieter Tanuri yang mengganti nama klub menjadi Bali United.

Bali United telah dua kali menjuarai Liga 1, yakni pada 2019 dan musim 2020/2021. Mereka bahkan terhitung mampu mempertahankan gelar juara liga, sebab musim 2020 kompetisi tidak diteruskan karena pandemi COVID-19.

Prestasi terburuk Bali United adalah mengakhiri musim di posisi ke-11 pada musim 2018. Sisanya, mereka selalu mampu bersaing di papan atas, yakni dengan menghuni posisi kedua pada 2017 serta berada di posisi kelima pada akhir musim 2022/2023.

Baca Juga: Sport Jabar Arcamanik Bandung, Ada Track Panjang dan Lebar Bikin Olahraga Jadi Lebih Nyaman

Borneo FC

Diakuisisinya Pusam oleh Bali United yang berujung pada pemindahan markas klub ke Bali, membuat kota Samarinda tidak lagi memiliki perwakilan di kancah sepak bola papan atas nasional.

Hal itu disikapi oleh salah seorang penggemar berat Pusam, Nabil Husein, dengan membentuk Borneo FC.

Borneo FC dibentuk dengan mengakuisisi tim asal Madura, Perseba Bangkalan, pada 2014. Perseba sendiri saat ini didaftarkan kembali oleh Asosiasi Provinsi PSSI Bangkalan untuk dapat berkompetisi di Liga 3 Jawa Timur.

Pencapaian terbaik Borneo di sepak bola nasional adalah menjuarai Piala Presiden pada 2017 dan 2022.

Borneo memperlihatkan tren menanjak selama berkiprah di Liga Indonesia. Setelah menutup musim 2017 dengan menghuni posisi kedelapan, mereka menjalani musim 2018 dan 2019 dengan berada di posisi ketujuh.

Borneo begitu digdaya pada musim ini, mereka memenangi musim reguler dengan koleksi 70 poin, unggul delapan poin atas tim posisi kedua Persib.

Baca Juga: Arsenal Siap Jual 7 Pemainnya Pada Bursa Transfer Musim Panas, Siapa Saja?

Madura United

Baru lahir pada 2016 silam, atau merupakan klub termuda di antara empat tim peserta Championship Series lainnya.

Madura United sebenarnya bukan wajah yang benar-benar baru di sepak bola Indonesia. Madura merupakan hasil akuisisi klub mantan raksasa Galatama, Pelita Jaya.

Mengawali kiprahnya pada Indonesia Soccer Championship 2016, Madura United menutup musim perdananya dengan menghuni posisi ketiga.

Mereka kemudian mengakhiri musim keduanya, yakni Liga 1 2017, dengan berada di posisi keenam.

Pencapaian Madura makin memburuk pada Liga 1 2018 dengan berada di posisi kedelapan pada klasemen akhir. Sebelum kemudian mereka memperbaiki pencapaiannya dengan menduduki posisi kelima pada Liga 1 2019.

Pada liga perdana pasca pandemi COVID-19, yakni musim 2021/2022, posisi akhir Madura semakin merosot dengan berada di posisi kesembilan. Semusim berselang, Madura kembali menanjak dengan menduduki posisi kedelapan pada akhir musim 2022/2023.

Berikut adalah jadwal semifinal Liga 1 2023/2024:

Leg pertama

  • Selasa (14/5/2024): Bali United vs Persib Bandung
  • Rabu (15/5/2024): Madura United vs Borneo FC

Leg kedua

  • Sabtu (18/5/2024) Persib Bandung vs Bali United
  • Minggu (19/5/2024): Borneo FC vs Madura United

Pertandingan yang seru dan menarik akan ditampilkan oleh keempat tim ini dalam balutan championship series.***

Editor: H. Bambang Priambodo

Sumber: antaranews.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah