Network
GALAMEDIA - Produsen ban Goodyear menarik kembali 173.000 ban G159 yang digunakan pada kendaraan rekreasi (RV) dan truk. Hal itu karena potensi pemisahan tapak yang berbahaya.
Badan Keselamatan Lalu Lintas Jalan Raya Nasional (NHTSA) membuka penyelidikan awal pada 2017 untuk meninjau tuduhan yang diajukan dalam gugatan bahwa beberapa ban memiliki cacat menyebabkan kecelakaan yang mengakibatkan kematian dan cedera.
NHTSA pada Februari meminta Goodyear untuk menarik ban. Goodyear pada Maret awalnya menolak permintaan tersebut.
Baca Juga: Jadwal dan Harga Tiket Film Ngeri Ngeri Sedap di Bioskop CGV dan Cinepolis Medan Hari Ini Rabu 8 Juni 2022
Goodyear mengatakan dalam pengajuannya, pihaknya sekarang telah menyetujui penarikan kembali "untuk mengatasi kekhawatiran bahwa beberapa ban ini mungkin masih ada di pasar atau sedang digunakan."
Dalam sebuah pernyataan Selasa (7/6), Goodyear berargumen "tidak ada cacat keselamatan" pada ban yang ditarik, dan mengatakan hanya sedikit jika ada yang tersisa di jalan.
Goodyear mengatakan akan menarik kembali ban, yang terakhir diproduksi pada 2003.
NHTSA mendesak pada Selasa (7/6) “siapa pun yang memiliki, menyewa, atau menggunakan RV atau truk dengan pelek 22,5 inci untuk memastikan ban ini tidak digunakan pada kendaraan mereka.
Baca Juga: Polisi Tangkap Buronan Asal Jepang di Lampung, Diduga Gelapkan Dana Penanganan Pandemi Covid-19
Penarikan itu, berlaku khusus untuk ban G159 ukuran 275/70R22.5, yang biasa ditemukan di RV.
NHTSA mengatakan telah menerima 10 keluhan konsumen yang menuduh kegagalan ban Goodyear G159, dengan dua keluhan menuduh kecelakaan.
Sementara itu, diler Goodyear akan mengganti ban yang dipasang pada kendaraan rekreasi dan memberikan voucher 60 dolar AS untuk RV dengan pertimbangan profesional.
Goodyear akan menawarkan pengembalian uang 500 dolar AS untuk ban yang tidak dipasang pada kendaraan.
Baca Juga: Contoh Ucapan Selamat Hari Raya Galungan lan Kuningan 2022 Bahasa Bali dan Indonesia
Penarikan kembali berlaku untuk ban G159 ukuran 275/70R22.5.***
