Network
GALAMEDIANEWS – Memperingati 68 tahun Konferensi Asia Afrika, di Gedung Merdeka Bandung, defile Asia Africa Festival (AAF) 2023 akan kembali digelar pada 29 Juli 2023.
Parade budaya dan defile para perwakilan negara-negara Asia Afrika yang menjadi ‘gong’ festival ini akan kembali menyemarakan sepanjang jalan Asia Afrika, Bandung, setelah selama 3 tahun terhenti karena pandemi Covid 19.
Tahun ini, Dinas Pariwisata dan Budaya kota Bandung sudah menyiapkan serangkaian acara untuk perhelatan festival tahunan sebagai bentuk peringatan peristiwa bersejarah di kota Bandung.
Baca Juga: 6 SMA Terbaik di Kalimantan Selatan Berdasarkan Nilai UTBK Seperti yang Dilansir LTMPT
Ratnarahayu Pitriyati, Kepala Bidang Produk Budaya dan Kesenian Disbudpar Kota Bandung, mengaku ketar-ketir mengingat perhelatan AAF 2023 yang tinggal menghitung hari.
Bukan hanya rekayasa arus lalu lintas yang akan mengalami hambatan namun juga keamanan, melihat keramaian dan kemeriahan acara Asia Africa Festival yang selalu digelar sebelum pandemi.
Galamedianews merangkum dari info Disbudpar dan Diskominfo kota Bandung cuplikan kemeriahan AAF yang digelar sebelumnya, sebelum terhenti karena pandemi.
Baca Juga: Asia Africa Festival Bandung 2023 Akan Digelar, Alihkan Arus Lalulintas Sementara!
Berikut cuplikan perayaan Festival Asia Africa yang dirangkum sejak tahun 2019 – 2022
Dalam peringatan KAA ke 64, “Culture for The World” menjadi tema AAF tahun 2019.
Perbedaan dengan tahun-tahun sebelumnya, rangkaian acara Road to Asia Africa Festival 2019 digelar di beberapa pusat perbelanjaan kota Bandung.
“Palestine Solidarity Walk” menjadi acara puncak AAF 2019 yang bertujuan untuk memberikan dukungan bagi kemerdekaan Palestina.
Palestine Walk adalah sebuah koridor yang terletak di sebelah timur Alun-alun Bandung, yang didedikasikan untuk Palestina, yang hingga hari ini belum dapat menikmati kemerdekaannya.
Para Delegasi dari negara-negara undangan dan sejumlah kepala daerah menyusuri koridor Palestine Walk menuju Gedung Merdeka.
Pelepasan burung Merpati yang dilakukan setelahnya melambangkan kebebasan untuk saudara-saudara kita di Palestina.
Esthy Reko Astuti selaku perwakilan dari Kementerian Pariwisata dan Kebudayaan RI menyebutkan pada kesempatan itu, bahwa AAF 2019 adalah agenda nasional yang keberadaannya sangat penting dan masuk juga ke dalam Top 10 COE (Calendar of Event).
Selain itu, acara ini dapat menstimulasi para turis untuk datang khususnya Kota Bandung. Esthy berharap AAF 2019 menjadi ajang untuk ekspresi bagi seluruh pegiat seni budaya di Indonesia. “Bandung terkenal sebagai kotanya para seniman, heritage dan kota halal, itulah kita harus tunjukkan kepada dunia.” tutur Esthy.
Baca Juga: 7 Rekomendasi Mainan yang Cocok untuk Anak Berdasarkan Usia 0-5 tahun
Kegiatan ini dihadiri oleh 19 Duta Besar Negara Asia Afrika dan melibatkan 1.147 peserta dari 35 grup. Perwakilan dari negara sahabat turut terlibat bersama komunitas dari 15 kota dan kabupaten di Indonesia.
Perhelatan Asia Afrika Festival yang sempat terhenti selama 2 tahun karena pandemi, mulai dibangkitkan kembali semangatnya pada tahun 2022.
Mengusung tema “Spirit of Bandung” Asia Afrika Festival tahun 2022 diselenggarakan secara hybrid (daring dan luring) di Pullman Bandung Grand Central.
Dalam festival ini, ditampilkan kolaborasi Dasasila Bandung dan Bandung Tempo Dulu, dimana di dalamnya terdapat berbagai pertunjukan seni dan budaya, seperti tari tradisional, pencak silat, tembang sunda, wayang dan pertunjukan seni lainnya.
Baca Juga: Jungkook BTS Artis Asia Pertama yang Puncaki 3 Chart Utama Billboard Secara Bersamaan
Itulah cuplikan singkat rangkaian acara yang digelar pada Asia Africa Festival setiap tahunnya. Bukan hanya sebagai hiburan, Asia Africa festival juga merupakan kegiatan besar yang melibatkan negara-negara lain di Asia dan Afrika.***
