Pariwisata dan Kualitas Hidup

- 11 April 2022, 21:47 WIB
Foto penulis./dok.pribadi
Foto penulis./dok.pribadi /

Faktor keamanan sangat berhubungan dengan tingkat kualitas hidup masyarakat setempat. Masyarakat yang memiliki kualitas hidup baik akan memiliki tingkat kesejahteraan, tingkat pendidikan serta kesehatan yang lebih baik dibandingkan masyarakat yang kualitas hidupnya lebih rendah.

Kesejahteraan psikologis/ batin, tentunya berdampak terhadap kenyamanan, kebahagiaan. Kedua-duanya akan berdampak langsung pula terhadap sosial budaya (ketertiban, keamanan, kerukunan, dan seterusnya).

Masuk akal kiranya jika semua masyarakat punya kualitas hidup yang sudah baik maka tidak perlu marak pencurian, perampokan, pembegalan, bahkan konflik horisontal masyarakat, dan lain-lain.

Dengan kualitas hidup tersebut maka dapat diharapkan masyarakat menjadi lebih kreatif, yang diterjemahkan langsung kedalam kesejahteraan seluruh masyarakat. Pada bidang ekonomi, kualitas hidup diartikan sebagai standar kehidupan (standard of living), yang merupakan refleksi alami dari kenikmatan dan kepuasan pengalaman bahwa seseorang tinggal di tempat tertentu (Ragheb dan Tate).

Kualitas hidup masyarakat lokal diukur secara subjektif dan dikelompokkan dalam empat aspek yang meliputi aspek kehidupan material, aspek kehidupan sosial, aspek kehidupan pribadi, dan aspek kehidupan spiritual. Kualitas hidup dipahami sebagai konsep inklusif yang mencakup semua bidang kehidupan, yang digunakan sebagai basis analisis untuk memunculkan parameter-parameter aspek-aspek kualitas hidup.

Dengan demikian pengembangan destinasi pariwisata harus dipahami sebagai peningkatan jumlah wisatawan yang berkontribusi terhadap kinerja tujuan dan tingkat kualitas hidup masyarakat lokal sebagai kepuasan individu terhadap seluruh dimensi kehidupannya.

Semua ini tidak lepas dari dukungan nyata pemerintah yang berkeyakinan bahwa pariwisata yang dibangunnya akan berdampak positif bagi kualitas hidup masyarakat dengan mempercepat pertumbuhan perekonomian didaerahnya.

Penulis:
Yudhi Koesworodjati
- Dosen Tetap Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Pasundan
- Pemerhati pariwisata

DISCLAIMER: Seluruh materi dalam naskah ini merupakan tanggung jawab pengirim. Gugatan, somasi, atau keberatan ditujukan kepada pengirim.***

Halaman:

Editor: Lucky M. Lukman


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x