Peluncuran Kartu Prakerja saat Pandemi, Tepatkah ?

- 10 Juli 2020, 14:37 WIB
/

PELUNCURAN kartu program Prakerja banyak menuai polemic di masyarakat, mulai dari anggaran dananya yang dirasa fantastis yaitu sebesar 20 Triliun dan polemic terkait mitra penyelenggara kartuprakerja sendiri yang merupakan perusahaan dari salah satu staff khusus Presiden Joko Widodo (Jokowi), yang pada akhirnya mengundurkan diri apalagi kartu prakerja ini diluncurkan saat masa pandemic seperti ini.

Dalam Perpres No 36 tahun 2020 dalam pasal 1 disebutkan bahwa program kartu prakerja yaitu program pengembangan kompetensi kerja yang ditujukan untuk pencari kerja, pekerja/buruh yang terkena pemutusan hubungan kerja, dan atau pekerja/buruh yang membutuhkan peningkatan kompetensi.

Alasan pemerintah menerbitkan kartu prakerja sebenarnya bagus yaitu untuk meningkatkan skill dan pengembangan sumber daya manusia yang nantinya mampu bersaing di pasar global dan untuk mecapai cita-cita Negara Indonesia juga yang ingin menjadi Negara maju ke-5 di tahun 2045 nanti sekaligus mesuksekan Program kerja Presiden Jokowi.

Baca Juga: Produk Air Minum Dalam Kemasan Sudah Memenuhi SNI Wajib

Rachmad Rizki Kurniawan selaku dosen Ekonomi Makro Islam mengatakan “Pemerintah harus bisa merumuskan formula kebijakan yang pas dengan tuntutan masalahnya, formula kebijakan seharusnya percepat penanganan wabah,” saat perkuliahan pada 29 April 2020 yang membahas tentang kartu prakerja dimasa pandemi.

Statement ini sejalan dengan Instruksi Presiden No. 4 Tahun 2020 tentang kebijakan fiscal yang diambil pemerintah dimasa covid-19 ini yaitu tentang “Refocussing kegiatan, relokasi anggaran, serta pengadaan barang dan jasa dalam rangka percepatan penangan corona virus disease 2019 (Covid-19)” penguatan penanganan covid ini dilakukan dengan menyediakan fasilitas dan alat kesehatan, obat-obatan, insentif tim medis yang menangani pasien, juga bantuan bantuan sosial lainnya untuk meningkatkan daya beli masyarakat.

Namun untuk saat ini tujuan prakerja ini sepertinya kurang singkron dengan fakta yang ada sekarang, dimana justru banyaknya lapangan pekerjaan yang nyaris gulung tikar karena dampak dari Covid ini. Alangkah baiknya jika pemerintah membangkitkan dulu usaha-usaha yang hampir gulung tikar agar lapangan kerja tersedia saat pelatihan dari kartu Prakerja ini selesai maka para anggota pelatihan ini bisa langsung memanfaatkan ilmu yang mereka dapat di perusahaan tempatnya bekerja.

Baca Juga: Asep Dedih, S.Pd.,MM. Jabat Kadisdik Kab. Bandung Barat

Dan jika dilihat saat ini yang lebih dibutuhkan oleh masyarakat adalah bantuan pangan ataupun uang bukannya pelatihan, apalagi uang yang dikeluarkan untuk pelatihan dalam kartu pra kerja lebih besar yaitu sebesar Rp1.000.000 dan Insentif yang hanya sebesar Rp600.000 belum juga paket data yang harus dikeluarkan oleh anggota program Prakerja ini.

Halaman:

Editor: Kiki Kurnia


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x