Network
GALAMEDIA – Crazy Rich Medan Indra Kenz melaporkan korban investasi bodong Binomo karena gerah dianggap memakan uang dari bisnis tidak halal.
Seperti diketahui, Indra Kenz merupakan salah satu afiliator investasi binary opinion dan Binomo merupakan satu dari beberapa produknya.
Indra menerima banyak tuduhan setelah seorang korban bernama Maru Nazara buka suara.
Ia mengaku korban investasi bodong binary option dengan kerugian Rp 540 juta.
Baca Juga: Berkat Dukungan BRI, Urban Farming RW 03 Kelurahan Pajajaran Jadi Role Model di Kota Bandung
Gerah dengan berbagai tuduhan yang diarahka pada dirinya juga bisnisnya itu, akhirnya Indra melaporkan Maru Nazara ke kepolisian.
“Saat ini, apa pun yang saya lakukan dianggap hasil nipu, hasil judi. Bahkan bisnis saya yang lain juga dikatakan bisnis hasil judi,” kata Indra yang dilansir dari YouTube KH Infotaiment, Selasa 8 Februari 2022.
Pemilik nama asli Indra Kesuma itu tidak mengerti kenapa bisnisnya dianggap menipu. Menurutnya investor sudah seharusnya memahami risiko.
Baca Juga: PA 212 Minta Prabowo Tak Calonkan Diri Lagi di 2024: Jadi Negarawan Saja, Indonesia Butuh Anak Muda
Dalam kasus ini Indra menilai ada yang sengaja membuat opini seolah bisnisnya itu adalah penipuan.
“Ini adalah isu yang digoreng menjadi besar, jadi seolah-olah saya itu dapat harta dari menipu,” imbuhnya.
Indra pun menegaskan selama ini dirinya tidak pernah memakan harta haram. Ia menyebut harta kekayaannya sudah diperiksa pihak pajak dan hasilnya semua bersih.
Baca Juga: Medina Zein Klarifikasi Soal Foto Bersama Suami di Cafe saat Positif Covid-19, Ini Katanya
“Nama saya dirugikan di sini karena dianggap mempromosikan sesuatu yang berbau judi, padahal binary option tidak masuk ke dalam 303 sebenernya 'kan bukan judi,” katanya.
Untuk itu pihaknya secara tegas akan menuntut ke ranah hukum jika masih ada oknum yang menjelek-jelekan namanya.
Sebelumnya Maru Nazara di kanal YouTube Panggung Inspirasi Official mengungkapkan, salah satu afiliator Binomo yakni Indra Kenz sengaja mempromosikan bisnis digital di internet dengan media sosialnya untuk menarik untung.***
