Network
GALAMEDIA - Program Buruan SAE (Sehat, Alami, Ekonomis) di RW 03 Kelurahan Pajajaran, Kecamatan Cicendo, Kota Bandung telah menjadi percontohan urban farming di Kota Bandung.
Buruan SAE merupakan program urban farming yang tengah digaungkan oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung.
Urban farming RW 03 ini ternyata juga mendapat dukungan dari PT Bank Rakyat Indonesia (Tbk.) atau BRI. BRI menyalurkan bantuan tersebut melalui program CSR-nya.
Baca Juga: Permudah Layanan, XL Axiata dan BCA Jalin Kerja Sama
Menurut Regional CEO BRI Bandung, Ida Bagus Ketut Subagia, BRI mendukung urban farming RW 03 Kelurahan Pajajaran sebagai salah satu bentuk bakti BRI terhadap negeri melalui program pembangunan ketahanan pangan di daerah.
Program urban farming di RW 03 Kelurahan Pajajaran merupakan salah satu upaya untuk menjaga ketahanan pangan.
"Oleh karena itu juga BRI bersinergi dengan program Pemerintah Kota Bandung," katanya, Selasa 8 Februari 2022.
Baca Juga: Gerah Haikal Hassan Hina Soekarno, Ruhut Sitompul Minta Kapolri Listyo Sigit Prabowo Segera Bertindak
Subagia mengungkapkan, bantuan yang diberikan BRI memang bukan berbentuk dana. Bantuan diberikan dalam bentuk dukungan pembangunan urban farming.
Di antaranya, BRI memberikan bantuan infrastruktur fisik urban farming seperti material baja ringan serta besi kolom untuk kerangka dasar dan penyangga lahan urban farming.
Selain itu, BR juga memberikan bantuan tanaman yang memiliki nilai ekonomis seperti tanaman sayur-sayuran, tanaman obat keluarga dan tanaman lainnya.
"Termasuk membantu pembangunan gapura sebagai salah satu media publikasi wisata urban farming di Kelurahan Pajajaran. Bantuan diberikan sesuai proposal yang diajukan," tuturnya.
Baca Juga: Sinopsis Ikatan Cinta 8 Februari 2022: Reyna Jujur Soal Nino, Andin Syok Hingga Pendarahan Hebat!
Ia mengatakan, BRI juga telah dua kali memberikan bantuan ke RW 03 Kelurahan Pajajaran.
Bantuan tahap pertama berupa baja ringan dan besi kolom untuk menggantikan kerangka dasar dan penyangga lahan urban farming yang sebelumnya menggunakan bambu yang telah lapuk serta pembangnan gapura.
Sedangkan tahap kedua berupa material baja ringan dan besi kolom untuk penambahan area urban farming dan pembuatan spot area pertemuan balai pelatihan.
"Bantuan tahap dua termasuk juga tanaman yang memiliki nilai ekonomis kepada warga," katanya.
Baca Juga: Profil Pembalap Marc Marquez yang Tiba di Lombok dan Jadi Pusat Perhatian
Selain di RW 03 Pajajaran, BRI juga memberikan dukungan ke sejumlah wilayah lain di Kota Bandung. Di antaranya di Gang Kurdi Kecamatan Astanaanyar, Cibadak dan Babakan Tarogong.
"Kami mendukung pengembangan urban farming kepada beberapa kelompok pengelola urban farming yang umumnya berupa kelompok wanita tani (KWT)," jelasnya.
Sementara itu, Pengelola Urban Farming RW 03 Kelurahan Pajajaran, Kusdiana mengaku bangga Wapres sempat melihat-lihat berbagai tanaman sayuran, hidroponik, stroberi, dan ikan.
“Beliau mengapresiasi, karena petani itu pekerjaan mulia. Juga berpesan supaya tetap giat menanam untuk kelangsungan swasembada pangan yang mandiri,” tuturnya.
Baca Juga: Buntut Pengusiran Paksa Susi Air, Susi Pudjiastuti Bisa Kantongi Rp8,9 Miliar dari Bupati dan Sekda Malinau
Di area 48 meter ini, Kusdiana mengelola berbagai tanaman. Mulai dari sayuran, tanaman obat.
Sehingga ketika sudah ada Buruan SAE, bau menyengat yang berada di atas Sungai Cilumus ini perlahan menghilang.
“Areanya ini 48 meter. Diisi berbagai tanaman hias, tanaman buah dalam pot, sayuran dan tanaman obat. Awal berdiri itu 2014, dikelola RT 07 RW 03,” tuturnya.
“Ini dikelola warga dan dimanfaatkan warga. Seperti sayuran tinggal ambil tidak perlu bayar. Ada juga Obat-obatan seperti herbal, Sambiloto, mint, daruju dan sebagainya,” ujar Kusdiana.***
