Celetukan-celetukannya yang segar selalu memancing gerr para penonton. Ditulis wikipedia, Asmuni semakin populer saat dirinya memakai kumis tipis dan blankon sebagai aksesorisnya di panggung. Aksesoris itulah yang kemudian menjadi ciri khasnya.
Setelah lama malang melintang di Srimulat Surabaya, Asmuni memutuskan hijrah ke Jakarta dan bergabung bersama Srimulat Jakarta. Di Ibukota inilah karier lawak asmuni makin bersinar terutama di era 80'an.
Baca Juga: Hari Ini Penentuan Jatuhnya Hari Raya Idul Adha
Tak cuma dunia lawak, dunia akting pun mulai ia rambah. Di antara film layar lebar yang sempat ia perankan adalah "Asmuni Jadi Boss".
Nasib srimulat kembali terangkat saat grup lawak ini dipegang Jujuk, era 90-an. Lewat binaan Agum Gumelar, Srimulat mulai kembali digemari publik lewat tayangan Aneka Ria Srimulat di Indosiar dan sempat mencatat fenomenal saat tayang 24 jam nonstop disaat hari raya Idulfitri tahun 1996.
Setelah Aneka Ria Srimulat redup, Asmuni sempat memperkuat Ludruk Glamour yang nasibnya-pun sama dengan Srimulat.
Baca Juga: BMKG Keluarkan Peringatan Dini untuk Wilayah Jabar
Diakhir hayatnya Asmuni kembali menata bisnis warung rujak cingurnya di Slipi. Bahkan ia akhirnya membuka cabang di daerah Trowulan, Mojokerto, Jawa Timur sampai akhir hayatnya.
Asmuni meninggal pada tanggal 21 Juli 2007 di Trowulan setelah mengeluh sakit gigi dan salah pemberian obat sakit gigi. Jenazahnya dimakamkan di tanah kelahiran, di Diwek, Kabupaten Jombang.***