Simak Yuk, Perbedaan Terbesar 5G dengan Generasi Sebelumnya

30 Maret 2021, 12:26 WIB
Logo Jaringan Internet 5G /Foto: Pixabay/ADMC/

GALAMEDIA - Rencana pemerintah merealisasikan Layanan 5G di beberapa daerah Indonesia akan segera terwujud.

Dalam konteks rencana tersebut, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) berfokus dalam memfasilitasi dan pendampingan pergelaran infrastruktur dan jaringan 5G di 13 kota hingga 2024, dengan perincian enam ibu kota provinsi di Pulau Jawa, lima destinasi wisata super prioritas, Ibu Kota Negara (IKN), dan satu industri manufaktur pada tahap awal implementasi 5G.

Hal itu disampaikan langsung oleh Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G Plate.

Baca Juga: LBM PBNU Keluarkan Fatwa Terkait Vaksin AstraZeneca yang Dirumorkan Mengandung Babi

“Pergelaran akan dilakukan secara bertahap dan pada tahap awal bersifat terbatas di sejumlah titik.

Mulai sekarang, operator perlu mulai menghitung monetisasi dari investasi sehingga dapat memilih wilayah dengan profil lalu lintas data yang tinggi, atau yang nyaris menyentuh kapasitas maksimumnya dengan jaringan 4G,” tuturnya dalam keterangan persnya, Kamis 25 Maret 2021.

Sebelum beranjak lebih jauh lagi, tentu perlu diketahui jenis layanan apa 5G itu?

Baca Juga: Terlihat Menakutkan, Inilah Ritual Kecantikan Paling Aneh di Berbagai Negara

Dilansir Galamedia dari laman Indonesia go.id, saat ini kita sudah banyak yang sudah menikmati layanan 4G. Nah, perbedaan terbesar antara 4G dan 5G adalah kapasitas puncak dan latensi.

Misalnya, kapasitas puncak sektor layanan 5G dalam gbps (gigabyte per second) dibandingkan dengan 4G dalam mbps (megabits per second).

Bila kita sudah menggunakan layanan berbasis 5G, konsumen akan merasakan pengalaman berupa kecepatan lebih dari 100 kali lebih cepat dari sebelumnya untuk berselancar di internet, mengakses video HD, dan sebagainya.

Baca Juga: Netizen Ngeri, Heboh Bayi Merah Berkuku Palsu bak Kylie Jenner

Selain itu, latensi, atau waktu yang berlalu sejak informasi dikirim dari perangkat hingga digunakan oleh penerima, akan sangat berkurang pada jaringan 5G, memungkinkan kecepatan pengunggahan dan pengunduhan yang lebih cepat. Perbedaan besar lainnya antara 4G dan 5G adalah ukuran bandwidth.

Disebutkan dalam Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika nomor 2/2021, Pemilihan lokasi enam ibu kota provinsi di Pulau Jawa sebagai pilot project pada tahap awal implementasi 5G, karena enam lokasi tersebut dianggap feasible baik dari sisi potensi pasar maupun dukungan infrastruktur.

Kominfo berharap setelah tergelar 5G di 13 lokasi, dalam waktu yang tidak terlalu lama, layanan 5G akan diperluas sesuai dengan pertumbuhan permintaan di lokasi-lokasi lain.

Baca Juga: Ferdinand Hutahaean Sentil KPK Terkait Korupsi Rumah DP Nol Persen: Umumkan atau Kalian Bubar Saja!

Rencana keluarnya payung hukum implementasi generasi 5 itu pun disambut kalangan pelaku bisnis. Menurut kalangan operator, rencana itu menjadi angin segar bagi operator untuk mempercepat pembangunan serat optik sehingga peralihan 5G tidak perlu waktu lama.

Perlu diketahui, perangkat 5G saat ini masih tersedia sangat terbatas. Tidak itu saja, masih ada pekerjaan rumah yang perlu dituntaskan sebelum menuju penggelaran infrastruktur 5G. Misalnya, perlunya alokasi spektrum frekuensi dalam jumlah besar, minimal 100 MHz.

Sementara itu, pelaku bisnis yang lainnya berkomentar pengembangan 5G di Indonesia akan banyak bergantung pada perkembangan ekosistem global.

Baca Juga: Wah! 13 Lokasi di Indonesia Segera Nikmati Layanan 5G

Pita frekuensi yang digunakan akan selaras dengan kondisi perangkat internasional yang telah mendukung untuk frekuensi tertentu. Penerapan 5G nasional, tambahnya, akan banyak mencontoh kasus penerapan 5G di tataran global.

Tak dipungkiri, saat ini sudah banyak negara yang mengimplementasikan jaringan 5G. Sayangnya, hasil dari pergelaran itu belum memperlihatkan manfaat yang optimal terhadap pertumbuhan bisnis operator telekomunikasi.

Terlepas dari semua itu, Indonesia seperti negara-negara lainnya juga ingin mensejajarkan sebagai negara pionir layanan 5G. Sukses atau tidaknya juga tergantung dari dukungan semua pihak sehingga terbangun ekosistem yang kuat dan memberikan manfaat ekonomi yang luar biasa. Selamat datang 5G di Indonesia.***

Editor: Dadang Setiawan

Tags

Terkini

Terpopuler