Dads, Wajib Tahu: Kapan dan Bagaimana Cara Menghitung Masa Subur Pria!

9 Februari 2022, 16:22 WIB
Dads, Wajib Tahu: Kapan dan Bagaimana Cara Menghitung Masa Subur Pria! /test pack//pexel.com/Gustavo Fring/

GALAMEDIA - Apakah Mums dan Dads tahu jika sekitar 20% masalah kesuburan berasal dari pihak pria? Sebagian besar pasangan suami istri yang sedang merencanakan kehamilan hanya berfokus pada masa kesuburan sang wanita saja.

Padahal, pria juga memiliki masa subur yang turut menentukan sukses tidaknya program kehamilan. Jika, Mums dan Dads kurang memperhatikan perihal masa subur pria ini, maka peluang untuk segera hamil dan mendapatkan momongan juga akan menurun.

Nah, jika mums dan Dads ingin memperbesar peluang hamil, kalian perlu mengetahui lebih lanjut tentang masa subur pria, mulai dari cara menghitung masa subur pria, cara mengetahui apakah pria sedang masa subur atau tidak, dan tentu saja cara meningkatkan kesuburan mereka seperti berikut ini:

1. Waktu dan karakteristik masa subur pria

Berbeda dengan wanita yang kesuburannya dibatasi usia, pada pria tetap subur meski usia sudah tua. Beberapa yang beruntung bahkan saat memasuki usia kakek masih bisa menghamili. Namun pada umumnya kesuburan pria akan menurun pada usia 40-45 tahun. Paling baik pada usia 30-35, sedangkan kualitas sperma buruk pada usia 60-65 tahun. Angka ini menunjukkan semakin tua pria, maka semakin turun kualitas spermanya.

Karakteristik kesuburan dapat dilihat dari beberapa aspek. Beberapa aspek ini juga nantinya sebagai komponen dalam menghitung masa subur. Secara fisik, memang tidak terlihat karena tidak memiliki siklus dan setelah sperma diproduksi akan langsung disimpan, tidak langsung dikeluarkan.

Baca Juga: 10 Ucapan Hari Valentine Dalam Bahasa Inggris yang Super Romantis Untuk Orang Tersayang

2. Berdasarkan jam/waktu

Salah satu metode paling umum dalam cara menghitung masa subur pria adalah berdasarkan waktu. Banyak penelitian yang menunjukkan bahwa cara menghitung masa subur pria adalah dengan melihat jam. Masa subur pria akan meningkat di pagi hari sebelum pukul 07.30. Di Indonesia sendiri, dapat dikatakan bahwa masa subur ini berlangsung mulai dari subuh hingga pagi hari.

Mengapa pada waktu tersebut? Cara menghitung masa subur pria berdasarkan jam ini dilakukan berdasarkan suhu udara yang ada. Pada jam-jam tersebut, suhu udara tidak terlalu dingin dan juga belum panas, dimana produksi sperma dalam hal kualitas dan kuantitas akan meningkat. Artinya, proses ejakulasi yang dilakukan di pagi hari memberikan peluang lebih besar untuk terjadinya pembuahan.

Tanda-tanda Pria dalam Masa Subur

Cara menghitung masa subur pria memang cukup mudah. Namun, terdapat beberapa pertimbangan lain untuk mengetahui apakah pria berada dalam masa subur. Hal ini berkaitan erat dengan kualitas sperma itu sendiri yaitu:

1. Jumlah/kuantitas sperma

Cara mengetahui sperma subur atau tidak dapat dilakukan dengan melihat jumlah sperma yang diproduksi. Kuantitas sperma yang tergolong normal adalah sebanyak 15 juta sel sperma per mililiter.

2. Kualitas sperma mempengaruhi masa subur pria

Kualitas bisa diukur dari kekentalan dan tidak adanya kelainan pada sperma. Pria sehat minimal akan mengeluarkan 2cc sampai 5 cc saat sedang ejakulasi.

Jika dirasa terlalu sedikit, perlu dikonsultasikan dengan dokter untuk mengetahui kondisi sperma lebih lanjut.

3. Motilitas

Motil berarti bergerak, motilitas merupakan kemampuan sperma untuk bergerak efisien menuju sel telur. Idealnya sperma bergerak lincah ketika 40 % dari total sperma dapat bergerak dengan bebas. Pergerakan ini mampu menembus serviks, rahim hingga tuba falopi minimal sebesar 32% yang berhasil mengelilingi sel telur.

Baca Juga: Ukkasya Demam Tinggi Zaskia Sungkar Patah Hati, Irwansyah: Cepet Sembuh Gantengku Sayang!

Cara Menghitung Masa Subur Pria

Masa subur pria dilihat dari cuaca dan suhu di sekitarnya. Sekitar jam 3 pagi hingga sebelum jam 7 merupakan masa subur bagi pria. Waktu masa subur pria berada pada suhu sejuk hingga dingin tepat digunakan untuk pembuahan

Jika terjadi di daerah tropis rata-rata setiap pagi selalu bersuhu sejuk maka kesuburan pria terjadi setiap hari. Namun jangan lakukan hubungan badan setiap pagi hari. Hubungan badan sering juga akan mempengaruhi jumlah sperma yang diproduksi.

Bagaimana cara meningkatkan kesuburan pada pria

Mums dan Dads perlu mengetahui cara menghitung masa subur pria serta cara mengetahui sperma subur atau tidak saja. Mums dan Dads juga perlu mengetahui cara-cara meningkatkan kesuburan pada pria, dan hal tersebut dapat dilakukan dengan cara:

– Rajin Berolahraga

Fungsi sistem reproduksi sendiri sangat tergantung pada kondisi kesehatan secara umum. Olahraga secara teratur akan membantu menjaga kesehatan tubuh secara umum dan secara khusus membantu fungsi testis sehingga dapat memproduksi sperma yang lebih berkualitas.

– Berhenti Merokok

Sudah bukan rahasia lagi kalau rokok memiliki banyak kandungan bahan kimia yang berdampak negatif terhadap kesehatan, salah satunya menurunkan jumlah sperma. Salah satu penelitian menunjukkan bahwa rokok dapat menyebabkan kerusakan DNA pada sperma dan menurunkan tingkat kesuburannya. Artinya, bagi para Dads yang ingin meningkatkan kesuburan, maka sudah saatnya untuk berhenti merokok.

– Menerapkan Pola Makan Sehat

Pola makan sehat akan memengaruhi kesehatan secara umum dan juga kualitas sperma yang dihasilkan. Selain itu, Dads juga harus mulai mengonsumsi makanan yang memiliki kandungan serat tinggi serta makanan yang kaya antioksidan. Antioksidan seperti vitamin C dan E sendiri telah terbukti mampu menangkal radikal bebas dan baik untuk kesehatan sperma.

Baca Juga: Selalu Gagal di Partai Final, Lionel Messi CS: Kutukan dari Si Tangan Tuhan?

– Tidak Mengonsumsi Alkohol dan Obat-obatan Terlarang

Konsumsi alkohol dan zat terlarang dapat menurunkan kualitas sperma dan kualitas testosteron. Oleh karena itu, sangat dianjurkan untuk menghentikan konsumsi kedua zat tersebut.

– Manajemen Stres

Stres yang tidak tertangani dengan baik dapat menurunkan kualitas kesehatan, baik kesehatan mental maupun kesehatan fisik. Hal ini tentu saja dapat memengaruhi kualitas sperma.

– Mengonsumsi Suplemen Asam D-aspartat

Bila dibutuhkan, Ayah dapat mengonsumsi suplemen Asam D-aspartat yang dapat membantu dalam produksi hormon testosteron dan juga membantu memperbaiki produksi dan kualitas sperma.

– Mengonsumsi Lemak Omega 3

Asam lemak merupakan bagian dari membran sel sperma. Asam lemak omega 3 sendiri merupakan asam lemak yang tidak dapat diproduksi oleh tubuh dan harus dikonsumsi melalui makanan atau suplemen.

Konsumsi asam lemak omega-3 ini akan meningkatkan jumlah dan motilitas sperma. Dads juga dapat mengonsumsi makanan yang kaya akan asam lemak omega-3 seperti ikan, kacang-kacangan, kedelai, alpukat, dan lain-lain.***

Editor: Dicky Aditya

Tags

Terkini

Terpopuler