GALAMEDIA - Masjid Istiqlal di Jakarta diguncang bom. Ledakan terjadi di lantai dasar masjid.
Ledakan bom di Masjid Istiqlal itu merupakan yang kedua kalinya setelah tahun 1978.
Ledakan bom Masjid Istiqlal tersebut diketahui tidak sampai menimbulkan korban jiwa.
Berdasarkan berbagai sumber, ledakan bom di Masjid Istiqlal itu menjadi peristiwa kedua setelah kali pertama pada 14 April 1978, yang baru saja terjadi setelah diresmikan pada 22 Februari 1978.
Baca Juga: Samsung Galaxy S22 Ultra 5G dan SPEKNYA, Smartphone Berbanderol Rp 11 Jutaan
Pada teror 19 April 1999, bom meledak di lantai dasar Masjid Istiqlal. Ledakan tersebut menyebabkan sebagian kaca ruangan di lantai dasar pecah.
Sebelum peristiwa bom kedua, Masjid Istiqlal memang didesain terbuka. Istiqlal didesain tanpa pintu dan jendela.
Setelah bom tersebut, pihak Istiqlal kemudian memasang pintu dan pagar.
Pengeboman pada 19 April 1999 ini kuat dugaan bermotif mengadu domba antar-umat beragama. Pelakunya adalah Eddy Ranto alias Umar.
Dia adalah lulusan sebuah sekolah teknik kejuruan, jurusan elektronika, di kawasan Jatinegara, Jakarta Timur.
Eddy disebut aparat sebagai pemimpin sebuah gerakan Islam bernama AMIN (Angkatan Mujahiddin Islam Nusantara). Belakangan polisi lebih senang menyebut mereka Kelompok Amir.
Baca Juga: Kapan THR PNS 2022 Cair? Ini Bocorannya Kata Menkeu Sri Mulyani
Selain Masjid Istiqlal yang diguncang bom, tanggal 19 April juga memiliki sejumlah peristiwa penting lainnya, yang terjadi dari tahun ke tahun.
Tak sedikit dari peristiwa itu menjadi catatan sejarah penting bagi perjalanan hidup manusia.
Berikut beberapa peristiwa penting di tanggal 19 April, yang dirangkum Galamedia dari berbagai sumber:
1930
19 April 1930 menjadi tahun berdirinya PSSI, badan yang mengurus sepak bola di Indonesia.
Ketua umum pertama adalah Soeratin Sosrosoegondo. PSSI bergabung dengan FIFA pada tahun 1952, kemudian dengan AFC pada tahun 1954.
PSSI menggelar kompetisi Liga Indonesia setiap tahunnya, dan sejak tahun 2005, diadakan pula Piala Indonesia.
1953
Menteri Agama pertama, KH Abdul Wahid Hasjim tutup usia di Cimahi, Jawa Barat, 19 April 1953 pada umur 38 tahun. Ia adalah ayah dari presiden keempat Indonesia, kebanggaan KH Abdurrahman Wahid alias Gus Dur dan anak dari KH Mohammad Hasyim Asy'ari, salah satu pahlawan nasional Indonesia.
Baca Juga: Profil dan Biodata Alvin Jonathan Juara 1 X Factor Indonesia, Lengkap Umur hingga Akun Instagram
Wahid Hasjim dengan segudang pemikiran tentang agama, negara, pendidikan, politik, kemasyarakatan, NU, dan pesantren, telah menjadi lapisan sejarah ke-Islaman dan ke-Indonesiaan yang tidak dapat tergantikan oleh siapa pun. Wahid memulai kiprah kemasyarakatannya pada usia relatif muda.
Setelah menimba ilmu agama ke berbagai pondok pesantren di Jawa Timur dan Makkah, pada usia 21 tahun Wahid membuat "gebrakan" baru dalam dunia pendidikan pada zamannya.
Dengan semangat memajukan pesantren, dia memadukan pola pengajaran pesantren yang menitikberatkan pada ajaran agama dengan ilmu pelajaran umum. Sistem klasikal diubah menjadi sistem tutorial.
Selain pelajaran Bahasa Arab, murid juga diajari Bahasa Inggris dan Belanda. Itulah madrasah nidzamiyah.
1972
Apollo 16 berhasil mendarat di Bulan. Apollo 16 adalah sebuah misi berawak kesepuluh dalam program Apollo dan yang kelima yang mendarat di Bulan.
Baca Juga: 10 Link Twibbon Hari Kartini 2022 Gratis Paling Keren, Cocok Dibagikan di Media Sosial
Misi ini diluncurkan pada 16 April 1972 dari Pusat Antariksa Kennedy menggunakan roket Saturn V SA-511.
1995
Sebuah bom mobil diledakkan di depan Gedung Federal Alfred P. Murrah di Oklahoma, AS, menewaskan 168 orang.
1998
Pesawat Boeing 727-200 milik Air France menabrak gunung setelah tinggal landas dari Bogota, Kolombia, menewaskan 53 penumpangnya.
2005
Kardinal Joseph Ratzinger terpilih sebagai Paus Katolik Roma ke-265 setelah wafatnya Paus Yohanes Paulus II. Nama regnal yang dipilihnya adalah Benediktus XVI.
2011
Fidel Castro mundur dari pemimpin Partai Komunis Kuba. Ia adalah seorang pejuang revolusi dan politikus Kuba yang berhaluan komunis.
Castro sebagai Perdana Menteri Kuba dari 1959 hingga 1976 dan sebagai Presiden Kuba sejak 1976 hingga 2008.
Selain itu, ia juga mengemban jabatan Sekretaris Pertama Partai Komunis Kuba sejak 1965 hingga 2011.***