Bantu Anak Cegah Hepatitis, Jangan Lupa Memakai Masker dan Cuci Tangan

11 Mei 2022, 18:50 WIB
Ilustrasi mencuci tangan. /Unsplash/ Ruthson Zimmerman/

GALAMEDIA - Berbagai cara bisa dilakukan untuk mencegah anak-anak terkena hepatitis.

Penerapan protokol kesehatan seperti mengenakan masker dengan benar hingga mencuci tangan bisa menjadi cara ampuh.

Hal itu disampaikan Dokter Spesialis Anak di Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI), dr. Annisa Rahmania Yulman, Sp. A.

"Karena beberapa virus bisa menular melalui udara (seperti penyebab Covid-19), jadi pencegahan seperti pada virus yang menular melalui udara seperti menghindari kerumunan, pakai masker dengan benar terutama di daerah-daerah tertutup, cuci tangan juga tetap dikerjakan," kata Annisa, dikutip dari siaran Instagram Live RSUI, Selasa, 10 Mei 2022.

Baca Juga: Profil Aghniny Haque Pemeran Ayu KKN di Desa Penari, Ternyata Atlet Taekwondo Terkenal

Annisa mengatakan, saluran cerna juga menjadi sarana penularan hepatitis sehingga mencuci tangan dengan air dan sabun, memastikan makanan yang dimakan matang dan bersih serta menggunakan alat makan sendiri-sendiri termasuk strategi pencegahan yang perlu orang-orang lakukan.

"Penularan ke saluran cerna itu dimulai dari mulut, apa yang dimakan. Usahakan makan makanan matang, bersih. Untuk alat makan, usahakan menggunakan alat sendiri," lanjut dia.

Lebih jauh dia juga menyarankan orang-orang tidak membuang popk bekas pakai anak ke sembarang tempat agar virus penyebab hepatitis yang mungkin ada di dalam feses tidak menyebar.

Hepatitis merupakan peradangan pada hati sehingga menimbulkan kerusakan sel-sel hati yang berfungsi untuk metabolisme tubuh, detoks racun dan lainnya. Sel-sel hati yang rusak dapat berakibat tidak lagi berfungsi dan normal.

Baca Juga: PIALA UBER 2022, Indonesia Bertemu China di Perempat Final

Berbicara penyebab, umumnya hepatitis disebabkan virus hepatitis A, B, C, D hingga E, kemudian obat-obatan tertentu dan penyakit-penyakit yang dapat menyebabkan peradangan hati.

Namun, pada kasus hepatitis akut dan berat yang ditemukan pada anak-anak di beberapa negara termasuk Inggris, Irlandia Utara, Spanyol, Amerika Serikat dan Indonesia, penyebab-penyebab ini tidak ditemukan.

Hipotesis awal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yakni adenovirus atau sekelompok virus umum yang menyebar pada orang-orang dan menyebabkan gejala pernapasan, muntah, dan diare pada anak-anak.

Baca Juga: Profil Tissa Biani Pemeran Nur KKN di Desa Penari, Ternyata Penggemar Yuki Kato

Di sisi lain, faktor-faktor seperti peningkatan kerentanan di kalangan anak kecil setelah tingkat sirkulasi adenovirus yang lebih rendah selama pandemi Covid-19, potensi munculnya adenovirus baru, serta koinfeksi SARS-CoV-2 saat ini masih diselidiki lebih lanjut apakah juga termasuk sebagai penyebab oleh WHO.

Menurut WHO, walau bukan penyakit umum, tetapi orang-orang terutama yang memiliki anak perlu mewaspadai gejala hepatitis seperti diare akut, muntah, sakit perut dan penyakit kuning (kulit dan bagian putih mata menjadi kuning).

Langkah-langkah seperti mencuci tangan rutin, menerapkan etika batuk dan bersin yang benar dikatakan dapat membantu mengurangi penyebaran hepatitis.***

Editor: Lucky M. Lukman

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler