Melawai dan Blok M, Lokasi Legenda Anak Nongkrong Jakarta Tahun 80 Sampai 90 an

20 Juli 2022, 09:54 WIB
Melawai dan Blok M lokasi anak nongkrong Jakarta tahun 80 sampai awal 90 an./ Tangkap layar film Blok M /

 

GALAMEDIANEWS - Fenomena Sudirman Central Business District (SCBD) semakin ramai diperbincangkan warganet.

Bagaimana tidak, kegiatan serta pakaian yang mereka gunakan sangat nyentrik, sehingga menarik banyak perhatian.

Tidak sedikit warganet yang menyamakan aktivitas mereka dengan gaya berpakaian remaja Jepang. Bahkan fenomena ini sampai dipuji oleh media Jepang sendiri yang menyebutnya sebagai The Next Harajuku.

Baca Juga: 11 Link Twibbon MPLS 2022 Terbaru: Bisa untuk SD, SMP hingga SMA

Ternyata fenomena seperti ini pernah dialami oleh anak-anak gaul Jakarta pada tahun 1980 di kawasan Melawai.

Melawai, sebuah lokasi yang berada di Kecamatan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, menyimpan banyak kenangan bagi remaja dan anak nongkrong era tahun 80an. Dimana pada saat itu di beberapa ruas jalan dan titik di wilayah Melawai banyak dijadikan lokasi anak nongkrong Jakarta.

"Mejeng" dan "JJS" (Jalan - Jalan Sore) adalah sebuah istilah beken yang populer di kalangan anak anak muda Jakarta saat itu.

Mejeng merupakan salah satu cara anak anak gaul era tahun 80an untuk mengekspresikan sesuatu hal yang baru dan up to date.

Baca Juga: Belum Genap Satu Minggu Tembus 1 Juta Penonton, IVANNA Kisahkan Tentang Apa? Berikut Adalah Sinopsisnya

Termasuk ajang saling tebar pesona dan "pameran". Mulai dari pamer mobil mewah dijamannya, trend fashion, musik, dan lain lain.

Hal lain yang tidak kalah menariknya dari situasi Melawai saat itu adalah, sepatu roda dan tari kejang atau biasa dikenal dengan istilah Break dance.

Siapapun anak muda yang mengalami masa masa pergaulan tahun 80an pasti pernah melihat atau memainkan yang namanya Breakdance. Dan salah satu radio yang mempopulerkan break dance saat itu adalah radio Prambors.

Dengan modal matras berupa karpet, tikar, atau hanya sekedar koran bekas yang digelar di pinggiran jalan. Maka aksi adu breakdance pun siap dilakukan.

Baca Juga: Sinopsis Cinta Setelah Cinta 20 Juli 2022: Ayu Senang Bukan Main Tahu Starla Ceraikan Niko

Bicara sepatu roda, ketika sepatu roda saat itu menjadi trend gaul anak muda era tahun 80an. Ada satu tempat di sekitaran Blok M yang menyediakan arena clubbing dengan sepatu roda. Namanya Lipstik dan Happy Day.

Meskipun pada saat itu di daerah Blok M dan sekitarnya sudah banyak diskotik, kafe, dan juga beberapa club malam.

Hal yang berkesan saat itu adalah situasi dan orientasi gaul anak muda yang dari kalangan atas atau mapan ternyata lebih memilih warung - warung kopi yang menjual roti dan pisang bakar.

Sebagian lainnya banyak juga yang hanya sekedar nongkrong di trotoar jalanan sambil menggelar matras untuk adu break dance.

Di Jalan Melawai dan Blok M, anak anak muda dari berbagai macam kalangan semua berbaur menjadi satu. Saat itu disana tidak ada yang namanya istilah "Gue anak orang kaya", "Gue anak kolong", atau "Lu orang orang susah dan kampungan".***

Editor: Dadang Setiawan

Tags

Terkini

Terpopuler