Tahukah Anda? Kawasan Monas Ternyata Menyimpan Lima Patung Pahlawan

24 Juni 2020, 10:52 WIB
Tugu Monumen Nasional (Monas) di Jakarta. (wikipedia) /

GALAMEDIA - Monumen Nasional atau Monas di Jakarta didirikan untuk mengenang perlawanan dan perjuangan rakyat Indonesia merebut kemerdekaan dari pemerintahan kolonial.

Sejak dibuka untuk umum pada 12 Juli 1975, tugu setinggi 132 meter ini menjadi salah satu tujuan wisata.

Seiring berkembangnya Kota Jakarta, Monas pun ditetapkan berada dalam satu kawasan. Banyak hal ditawarkan di sana. Selain museum sejarah nasional, ada juga relief sejarah Indonesia.

Baca Juga: Segera Dirilis, ROG Phone 3 Tawarkan Sensasi Bermain Game yang Berbeda

Tapi, pernahkan Anda melihat secara detail di sekitar Tugu Monas? Ternyata, di sana terdapat lima patung pahlawan yang tersebar di berbagai titik.

Dikutip dari Antara, berikut patung-patung yang berada di kawasan Monas:

Patung M Husni Thamrin di Monas. (Google Arts and Culture)

1. Patung Mohammad Husni Thamrin
MH Thamrin, yang namanya diabadikan jadi salah satu jalan protokol di Jakarta, berlokasi di kawasan barat Monas. Mohammad Husni Thamrin adalah tokoh Betawi yang pernah jadi bagian Dewan Rakyat (Volkstraad). Patung yang memperlihatkan bagian dada ke atas ini dibuat pematung Arsono dan diresmikan pada 11 Januari 1982.

Patung Diponegoro di Monas. (Google Arts and Culture)

2. Patung Diponegoro
Patung Pangeran Diponegoro di Monas ini dibuat oleh pemahat Italia Cobertaldo yang dikirim oleh Konsul General Italia di Indonesia Dr. Mario Pitta ke Indonesia.

Baca Juga: Pasar Merespons Positif Potensi Pemulihan Ekonomi, Rupiah Ikut Menguat

Dikutip dari laman resmi provinsi DKI Jakarta, Cobertaldo melakukan penelitian untuk membuat patung Diponegoro, termasuk mempelajari berbagai posisi kuda yang sering ditunggangi Diponegoro.

Patung Diponegoro memperlihatkan sang pangeran dalam jubah dan sorban putih sedang menunggang kuda yang kedua kaki depannya diangkat ke atas. Patung ini dibuat selama setahun di Italia pada 1965.

Selma Isnaini, pemandu dari Wisata Kreatif Jakarta, dalam tur virtual "Landmark Ikonik Jakarta" bersama Atourin, Rabu, 23 Juni 2020 menuturkan, ada makna di balik patung pahlawan yang menunggangi kuda.

Baca Juga: Gempa Magnitudo 7,4 Guncang Selatan Meksiko, Sempat Terjadi Tsunami

"Kalau dua kaki depan naik ke atas, penunggangnya meninggal di saat perang. Kalau kaki kuda naik satu, penunggang meninggal karena sakit atau kecelakaan. Kalau semua kaki kudanya menapak, penunggang meninggal karena sudah waktunya (usia tua)."

Patung Kartini di Monas. (Google Arts and Culture)

3. Patung Kartini
​​​Patung yang terletak di kawasan timur Monas menggambarkan tiga pose Kartini yang sedang menari, berjalan dan mengasuh anak.

Jika diperhatikan secara seksama, terdapat tulisan Jepang di bagian bawah patung. Ini tak mengherankan sebab patung Kartini tersebut pemberian dari pemerintah Jepang.

Patung IKADA di Monas. (Google Arts and Culture)

4. Patung IKADA
​IKADA adalah nama lapangan luas yang akhirnya dijadikan kawasan Monas. Monumen ini dibuat untuk memperingati Peristiwa Rapat IKADA 19 September 1945.

Baca Juga: Positif Corona di Jawa Barat Masih Terus Bertambah, Total 2.901 Orang

Selma menuturkan, saat itu para pemuda dari berbagai tempat ingin berkumpul untuk mendengarkan pidato dari Presiden Soekarno tak lama setelah Indonesia merdeka.

"Padahal Soekarno khawatir akan ada konflik karena masih ada tentara Jepang," kata Selma.

Monumen ini memperlihatkan lima sosok manusia yang berkumpul. Selma menuturkan, patungnya terdiri dari lima manusia karena pada masa pendudukan Jepang, perkumpulan lebih dari lima orang dilarang karena dianggap akan merencanakan sesuatu.

Baca Juga: Tragis, Keluarga Cabut Ventilator demi AC Pasien Covid-19 Meninggal

Patung ini dirancang oleh patung Sunaryo yang juga dosen ITB, dan diresmikan pada 20 Mei 1988.

Patung Chairil Anwar di Monas. (Google Arts and Culture)

5. Patung Chairil Anwar
​​​​​​​Patung penyair Chairil Anwar yang dikenal lewat puisi-puisinya dibuat oleh Arsono dan diletakkan di Taman Monas Utara.

Wajah Chairil Anwar yang tenang memandang lurus ke depan. Dikutip dari laman resmi provinsi DKI Jakarta, patung ini diresmikan pada 21 Maret 1986.***

Editor: Lucky M. Lukman

Tags

Terkini

Terpopuler