MIRIS! Bahasa Daerah di Indonesia yang Dinyatakan Punah, Daerah Ini Paling Banyak

3 Februari 2023, 09:02 WIB
Foto gedung Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan./badanbahasa.kemdikbud.go.id /

GALAMEDIANEWS - Sebagian besar dari 718 bahasa daerah Indonesia kini dalam keadaan terancam punah dan kritis.

Penyebabnya, saat ini banyak penutur asli bahasa daerah yang tidak lagi menggunakan bahasa tersebut dan mewariskannya kepada generasi berikutnya, sehingga kekayaan budaya, ide ide, dan pengetahuan bahasa daerah terancam.

Pemerintah masih berusaha menjaga keragaman bahasa daerah Indonesia. Pasalnya, survei peta bahasa daerah Indonesia yang dilakukan oleh Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan antara tahun 1991 hingga 2017 setidaknya menemukan ada beberapa bahasa daerah di Indonesia yang mengalami kepunahan.

Baca Juga: AWAS! 6 DOSA Orang Tua Pada Anak yang Harus Dihindari, Nomor 4 Sering Dianggap Sepele

Ya, menurut hasil Survei Pusat Pengembangan dan Perlindungan (1991-2017) Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Sedikitnya ada 13 bahasa daerah di Indonesia ditemukan telah punah atau tidak lagi digunakan.

Hal itu terdapat pada 11 bahasa daerah di Maluku dan 2 bahasa daerah di Papua. Di Maluku, 11 bahasa daerah yang punah atau tidak lagi digunakan adalah daerah Kajeli/Kayeli, Palumata, Serua, dan Nila di kawasan Maluku Tengah, lalu Bahasa Piru di Kabupaten Seram Barat, Bahasa Moksela di Kepulauan Sula, Bahasa Ternateno di Kota Ternate, Bahasa Hukumina di Pulau Buru, dan Bahasa Hoti di Seram Timur.

Sementara itu, dua bahasa daerah yang punah di Papua yaitu bahasa Tandia merupakan bahasa ibu masyarakat Tandia di Distrik Raisei, Kabupaten Teluk Mondama, Papua Barat.

Baca Juga: Film The Last Day Of Mars Menarik Ditonton, Simak Sinopsisnya!

Lainnya, adalah bahasa Mawesi yang dituturkan oleh warga Kampung Maweswares di Distrik Bonggo, Kabupaten Sarmi, Provinsi Papua.

Penyebab Bahasa Daerah Punah

Bahasa daerah punah adalah bahasa yang sudah tidak digunakan lagi atau terancam punah. Faktor utama yang menyebabkan kepunahan bahasa daerah adalah penggunaannya yang semakin langka, migrasi penduduk dan dominasi bahasa nasional atau internasional lainnya.

Dilansir laman Indonesia Baik, kepunahan bahasa daerah terutama disebabkan oleh sikap pemilik bahasa itu sendiri dan juga reaksi penerima bahasa di daerah tersebut.

Hal ini dikarenakan pemilik bahasa atau nenek moyangnya tidak mewariskan bahasa daerahnya kepada masyarakat atau kepada anak-anaknya, sehingga masuknya bahasa lain menggerus bahasa daerah tersebut.

Baca Juga: NONTON Anime Ars No Kyojuu Episode 5 Sub Indo TERBARU Bukan Otakudesu Anoboy, Streaming dan Download di Sini

Hal ini juga dipertegas oleh UNESCO (2003) yang mengurutkan tingkat kondisi bahasa menggunakan penilaian daya hidup bahasa.

Salah satu tingkatannya adalah kepunahan, yang diartikan sebagai bahasa yang tidak lagi memiliki penutur.

Namun, bangsa Indonesia harus diingatkan sekali lagi untuk memenuhi amanat Undang-Undang No 24 Tahun 2009 tentang Bendera, Bahasa, dan Lambang Negara serta Lagu Kebangsaan, pasal 42 ayat 1 yang menegaskan peran pemerintah daerah dalam Pelestarian bahasa daerah.

Sebagai generasi muda, harus berperan dalam melangsungkan pelestarian bahasa daerah.

Baca Juga: Keutamaan Membaca Surah Al-Mulk Setiap Malam, Bisa Menyelamatkan dari Siksa Kubur

Masyarakat harus sadar akan pentingnya bahasa daerah dan memilih untuk menggunakannya dalam kehidupan sehari-hari. Penting untuk melestarikan bahasa daerah agar tidak punah dan melestarikan budaya sebagai identitas daerah.

Bahasa ibu itu penting

Bahasa ibu memegang peran yang krusial dalam membentuk identitas dan kebudayaan suatu wilayah. Bahasa ibu juga merupakan bagian dari warisan budaya yang harus dilestarikan.

Selain itu, bahasa ibu memiliki makna emosional dan pribadi bagi individu yang menggunakannya, dan merupakan bagian dari sejarah dan tradisi mereka.

Penggunaan bahasa ibu juga dapat memperkuat rasa solidaritas dan rasa milik dalam masyarakat.

Baca Juga: 15 Manfaat Buah Naga Merah untuk Kesehatan dan Efek Sampingnya, Kamu Perlu Tahu

Bahasa daerah Indonesia tidak hanya terancam punah. Sekitar 6.000 bahasa masih digunakan di seluruh dunia, tetapi menurut UNESCO, badan PBB yang bertanggung jawab atas pendidikan, sains, dan budaya sekitar setengahnya berada di ambang kepunahan pada akhir abad ini.

Menurut PBB, bahasa yang terancam punah ini memiliki kurang dari 10.000 penutur.

Itulah mengapa penting bagi orang tua untuk mengajari anak-anak mereka bahasa ibu mereka.

Oleh karena itu, penting bagi kita untuk melindungi dan melestarikan bahasa ibu agar tetap ada dan dapat diteruskan dari generasi ke generasi.

Dengan begitu Bahasa Daerah juga akan tetap terjaga. Namun harus tetap mengutamakan bahasa Indonesia, lestarikan bahasa daerah dan kuasai bahasa asing.***

Editor: Reza Rafaeza

Sumber: Berbagai Sumber

Tags

Terkini

Terpopuler