Wajib Tahu! 3 Hal yang Dapat Membatalkan Pahala Berpuasa

10 Maret 2023, 10:48 WIB
Ibadah puasa merupakan rukun islam yang ke empat. Puasa adalah menahan diri dari segala hal yang membatalkan puasa. /

GALAMEDIANEWS- Puasa merupakan rukun islam yang ke-4 yang tentunya harus dijalankan oleh semua umat muslim di dunia. Puasa tidak hanya menahan diri dari segala hal yang membatalkan puasa saja, namun puasa harus dijadikan sebuah momentum untuk meninggalkan maksiat.

Ketika sedang berpuasa, semua umat muslim harus dapat menjaga hal-hal yang dapat membatalkan puasa agar puasanya tidak sekedar berpuasa.

Rasulullah SAW bersabda dalam hadits yang artinya:

“Betapa banyak orang yang berpuasa namun dia tidak mendapatkan sesuatu dari puasanya kecuali rasa lapar dan dahaga” (HR. An Nasa’i).

Dari hadits diatas dijelaskan bahwa banyak orang yang berpuasa dan sukses mencegah dirinya dari hal yang membatalkan puasa, namun sayangnya tidak mendapatkan pahala berpuasa.

Mengapa bisa seperti itu? Dan apa penyebabnya yang dapat menghilangkan pahala berpuasa?

Dari penjelasan Habib Zain Bin Smith, dalam kitab Al Fawaidul Mukhtaroh Li Saliki Thariqil Akhirah, beliau memberikan tiga pengertian terkait hal diatas yaitu:

Pertama, orang berpuasa namun tidak meninggalkan pekerjaan yang bisa menghilangkan pahala berpuasa contohnya seperti menggunjing orang lain, mengadu domba, ghibah serta berbohong. Alasan ini sebagaimana disampaikan oleh Rasulullah dalam haditsnya, yang artinya:

“Lima hal yang bisa membatalkan pahala orang berpuasa, membicarakan orang lain, mengadu domba berbohong, melihat dengan syahwat dan sumpah palsu” (HR. Ad Dailami).

Kedua, dalam hati orang yang berpuasa da sifat riya’ (ingin dipuji orang lain) atau merasa jika dirinya lebih baik dan lebih tinggi dari orang lain (sombong).

Hal ini pun dapat menghilangan pahala berpuasa. Pada poin ini, Habib Zain Bin Smith menyampaikan suatu hikayat;

Pada suatu hari ada seorang yang yang menghadiri majelis Syekh Abdul Qadir Al Jailani, kemudian dihidangkan di hadapannya suatu makanan, dan Syekh Abdul Qadir berkata, “Makanlah!”,

“saya puasa” jawabnya,

“Makanlah! Saya akan menjamin pahalamu satu hari penuh dan diterima di hadapan Allah SWT” lanjut Syekh Abdul Qadir.

Namun tetap saja orang tersebut tidak mau. Kemudian Syekh Abdul Qadir kembali mengatakan, Makanlah! Saya akan menjamin pahalamu satu tahun penuh dan diterima di hadapan Allah SWT”.

Namun sikapnya sama seperti pertama saat ia datang tidak kunjung berubah dan tidak mau makan apa yang dihidangkan di hadapannya. Dengan itulah akhirnya Syekh Abdul Qadir mengatakan, “Tinggalkanlah, engkau telah hina di hadapan Allah SWt”.

Dan setelah kejadian itu orang tersebut menjadi Nasrani bahkan mati dalam keadaan kafir. Naudzubillah.

Kisah tersebut berlaku hanya dalam konteks puasa sunat. Tidak dalam keadaan puasa fardu, karena ketika puasa fardu seseorang tidak boleh berbuka atau membatalkan puasanya sepanjang tidak ada alasan yang diperbolehkan untuk berbuka.

Membatalkan puasa fardu hanya karena menjadi tamu tidak diperbolehkan, kecuali dalam kasus puasa sunnah seperti pada cerita hikayat diatas.

Ketiga, orang berpuasa namun berbuka puasa dengan sesuatu yang diharamkan. Disamping bisa menghilangkan pahala berpuasa, lebih dari itu berbuka dengan sesuatu yang haram bisa membuat seseorang hilang akan pahala berpuasanya. Seperti berbuka puasa dengan minuman keras.

Hal ini akan menjadi merasa berat untuk melakukan suatu ibadah, sehingga akan lebih sangat mudah untuk meninggalkannya. Berbuka puasa dengan hal yang haram akan membuat diri seseorang yang berpuasa malas untuk beribadah (Habib Zain Bin Sminth, Al Fawaidul Muhktarah Li Saliki Tariqil Akhirah, Hal. 587).

Ketiga hal diatas, harus sangat disadari bahwa hal tersebut meskipun remeh dan kecil namun akan berdampak bagi orang yang melakukan puasa. Oleh karena itu, ketika berpuasa seyogyanya kita harus menjaga dan menahan diri dari segala bentuk hawa nafsu yang dapat membatalkan pahala berpuasa, agar puasa yang telah dijalankan selama seharian penuh tidak hanya sia-sia saja.***

Editor: Nadya Kinasih

Sumber: Berbagai Sumber

Tags

Terkini

Terpopuler