5 Penyakit Bakal di Temui Ketika Obesitas

4 Oktober 2023, 14:28 WIB
5 Penyakit Bakal di Temui Ketika Obesitas. /YouTube @SB30Health/

GALAMEDIANEWS - Obesitas adalah suatu kondisi dimana tubuh sebagai akibat dari tidak keseimbangan energi yang masuk dan energi yang keluar, obesitas menjadi salah satu kondisi yang cukup berbahaya. Hal ini dikarenakan tubuh yang berada dalam kondisi obesitas, akan Mampuh memiliki potensi tersebut sebagai penyakit tidak menular yang memiliki kondisi demikian.

Maka proses pencegahan dan penanganan, kepada seseorang yang mengalami obesitas harus mendapatkan perhatian khusus dan dilakukan sendiri.

1. Diabetes

Beberapa ahli mengatakan bahwa lingkar perut yang memiliki ukuran lebih dari 90 cm untuk peria, dan untuk wanita lebih dari 80 cm mempunyai faktor lebih tinggi penyakit "Diabetes" kalau di Indonesia disebut kencing manis. Ketika perut besar itu adalah isinya lemak.

1. "Lemak subkutan" yaitu lemak di bawah kulit sebenarnya itu tidak bahaya.

2. "Lemak viseral" lemak dalam tubuh berbahaya dalam tubuh

Banyak orang memilih jalan pintas seperti sedot lemak, perlu diketahui sedot lemak yang dilakukan adalah.

Baca Juga: Netflix Berencana Menaikkan Harga Layanan Tanpa Iklan di Beberapa Negara ini

Sedot lemak pada lemah subkutan sebenarnya bukan itu yang berbahaya dan tidak masalah juga, yang berbahaya itu adalah lemak didalam tubuh yang itu lemak viseral yaitu kan tidak bisa disedot bagaimana kalau lemak yang ada di Jantung, Healthy Liver, Fatty Liver. Sedangkan pada orang yang gemuk, Obesitas sensitivitas insulin pada penderita obesitas akan berkurang.

"Sarannya kalau lingkar perut 90 cm pada pria dan wanita di 80 cm lebih baik dikurangin caranya atur pola makan, atur diet, dan tambahkan olahraga,"

2. Resiko Hipertensi dan Penyakit Jantung

Hipertensi adalah tekanan darah tinggi ketika tubuh bertambah lemaknya, jadi lemak akan menyebar di dalam tubuh termasuk dalam organ subkutan dan viseral juga terdapat di pembuluh darah. Bisa dibayangkan pembuluh darah seperti selang penumpukan lemak didalamnya, selang atau pembuluh darah terisi lemak kalau terisi separuh tekanan darah akan naik.

Baca Juga: Meta Pertimbangkan Rencana Langganan Tanpa Iklan untuk Pengguna Instagram dan Facebook di Eropa

Selain menyebabkan berpotensi tekanan darah naik berpotensi untuk menggangu kerja jantung, lama - kelamaan jantung akan kelelahan atau tersumbat. Tersumbatnya pembuluh jantung itu disebut PJK ( Penyakit Jantung Koronel ) jantung tersebut tidak akan dapat suplai oksigen lagi, ataupun dapat tapi sedikit penyakit tersebut Aterosklerosis.

3. Mengganggu Persendian

Sering ditemui dalam medisnya adalah Osteoarthritis, banyak orang atau banyak pria dewasa usia 40 atau 50 paling sering dengan keluhan nyeri lutut, biasanya di satu sisi ketika berat badan berlebihan akan membebani kerja sendi. Kenapa lutut tumpukan ketika berdiri adalah lutut dan pergelangan kaki Atau engkel tumpuannya ada disana, yang perlu diperbaiki adalah berat badan di turunkan.

"Mengatur pola hidup, mengatur makan dan olahraga agar berat badan turun, dengan menurunkan berat badan sebenernya mengurangi resiko kerusakan sendi,"

Pilih olahraga yang tepat dan tidak membebani lutut seperti, renang bersepeda. Jangan lari atau melompat untuk hal - hal olahraga seperti ini akan membebani lutut. "Hindari terlebih dahulu"

Baca Juga: Pandawara Group 'Diserang' Karang Taruna Simpenan Gara-Gara Sampah Pantai Loji, DLH Jabar Membela

4. Hernia Nucleus Pulposus ( HNP )

Saraf kejepit yang terjadi pada tulang punggung belakang sebenernya hal ini juga bisa terjadi juga pada badan yang normal tapi salah mengangkat barang dengan posisi, atau salah berolah raga itu juga bisa terjadi. Namun, orang yang obesitas memiliki faktor yang lebih besar untuk terkena penyakit tersebut apalagi yang kerjanya banyak duduk depan laptop, komputer itu mengingkatkan HNP lebih tinggi.

5. Mendengkur ( Ngorok )

Obesitas dapat meningkatkan resiko mendengkur lebih keras, dengan frekuensi yang lebih panjang dari orang normal. Yang ditakutkan adalah sleep apnea gangguan tidur yang berpotensi serius ketika napas berhenti dan berlanjut berulang kali, yang berbahaya punya penyakit jantung bisa - bisa kematian mendadak.***

Editor: Dicky Aditya

Tags

Terkini

Terpopuler