GALAMEDIANEWS - Bintang Serial "Friends" Matthew Perry meninggal karena "efek akut" dari ketamin obat penenang kuat yang, dikombinasikan dengan faktor-faktor lain, menyebabkan aktor kehilangan kesadaran dan tenggelam di bak mandi air panasnya.
Pernyataan tersebut disampaikan dari hasil otopsi yang dirilis pada hari Jumat, 15 Desember 2023, waktu setempat.
Pengakuan Perry
Laporan dari Los Angeles County Medical Examiner datang hampir tujuh minggu setelah Perry, 54, yang secara terbuka mengakui puluhan tahun penyalahgunaan narkoba dan alkohol, ditemukan oleh asistennya yang tinggal di bawah mengambang telungkup dan tak bernyawa di jacuzzi rumahnya di Los Angeles.
Tes toksikologi menemukan ketamin, anestesi short-acting dengan sifat halusinogen, dalam tubuh Perry pada tingkat tinggi baik dalam kisaran biasanya terkait dengan anestesi umum yang digunakan dalam perawatan bedah yang dipantau, kata laporan itu.
"Penyebab kematian Matthew Perry ditentukan karena efek akut ketamin," otopsi menyimpulkan.
Baca Juga: Haechan NCT Akan Mengisi Soundtrack Web Drama ‘Friends’
Penyakit arteri koroner, efek dari obat kecanduan opioid buprenorfin, juga terdeteksi dalam sistemnya, dan tenggelam terdaftar sebagai faktor penyebab kematiannya, yang dinyatakan sebagai kecelakaan.
Konsentrasi ketamin dalam tubuh Perry akan terlalu merangsang detak jantungnya sambil menekan pernapasannya, kemungkinan membuatnya tidak sadarkan diri sebelum wajahnya tergelincir di bawah air di bak mandi air panas, kata laporan itu.
"Metode asupan yang tepat dalam kasus Perry tidak diketahui," kata laporan itu, menambahkan bahwa jumlah jejak obat muncul di perutnya. Tidak ada bekas jarum baru-baru ini yang ditemukan di tubuhnya, katanya.
Disebut sebagai "halusinogen anestesi disosiatif" karena menghasilkan perasaan terlepas dari rasa sakit, kecemasan dan lingkungan, ketamin dapat disuntikkan, dicampur dengan cairan, didengus sebagai bubuk, atau dihisap, menurut US Drug Enforcement Administration.
Temuan otopsi menunjukkan Perry mungkin telah mengobati sendiri dengan ketamin antara perawatan yang diawasi secara medis dengan obat tersebut.
Baca Juga: Ladies Hati-hati! Ini 5 Kerugian Bila Kamu Terjebak Hubungan 'Friends with Benefits'
Jalani Terapi
Menurut wawancara saksi yang dikutip dalam laporan itu, Perry telah menjalani terapi infus ketamin untuk depresi dan kecemasan. Tetapi perawatan terakhirnya yang diketahui adalah satu setengah minggu sebelum kematiannya, sehingga ketamin yang ditemukan dalam sistemnya oleh pemeriksa medis akan diperkenalkan sejak infus terakhir itu, kata laporan itu.
Kematian Perry pada 28 Oktober terjadi satu tahun setelah penerbitan memoarnya, "Friends, Lovers, and the Big Terrible Thing," yang mencatat serangan selama puluhan tahun dengan kecanduan obat penghilang rasa sakit resep dan alkohol, sebuah perjuangan yang katanya hampir mengakhiri hidupnya lebih dari sekali.
Perry, yang terkenal karena perannya sebagai Chandler Bing di sitkom televisi hit 1990-an "Friends," telah sadar selama 19 bulan tanpa penyalahgunaan zat yang diketahui kambuh sebelum kematiannya, menurut wawancara yang dikutip dalam otopsi.
Penyelidik tidak menemukan alkohol, obat-obatan terlarang atau perlengkapan obat di tempat kematiannya. Beberapa produk vaping nikotin dan inhaler ditemukan di ruang tamu Perry. Suntik obat anti-diabetes tirzepatide dan lolipop nikotin ada di lemari es.
Aktor itu telah berhenti merokok dua minggu sebelumnya, telah diresepkan Tamoxifen – pengatur hormon yang biasanya diambil untuk pencegahan kanker payudara – untuk menurunkan berat badan, dan menerima suntikan testosteron, kata laporan itu.
Tingkat tidak beracun dari beberapa obat resep terdeteksi di tubuh Perry, tetapi tidak ada jejak alkohol, kokain, heroin atau narkotika ilegal lainnya yang ditemukan, kata laporan itu.
Seperti yang dilaporkan secara luas sejak itu, Perry telah bermain pickleball beberapa jam sebelum kematiannya, dan seorang saksi yang mengenal aktor itu mengatakan kepada penyelidik bahwa dia tampaknya dalam "semangat yang baik" ketika dia terakhir berbicara dengannya beberapa hari sebelumnya, kata laporan itu.***