GALAMEDIANEWS - Minimarket saat ini menjadi salah satu tempat untuk berbelanja. Karenanya, tempat belanja ini harus memberikan pelayanan yang profesional kepada para konsumennya.
Dewi Rani Kusuma adalah seorang sarjana lulusan jurusan bisnis yang membuat skripsi bertema pelayanan minimarket terhadap konsumen.
“Ini skripsi saya itu terinspirasi karena saya sering belanja di minimarket. Ada juga saudara saya yang punya usaha minimarket. Tujuannya juga salah satunya ditulis untuk pelaku usaha minimarket," tuturnya.
Dalam skripsi tersebut, Dewi menyebutkan bahwa rak-rak barang di dalam minimarket sebenarnya bisa mengganggu kenyamanan konsumen saat berbelanja
“Seharusnya jarak rak yang berhadapan itu luas, nggak boleh sempit. Ini kan di minimarket orang ambil sendiri barangnya kalau di sini. Banyak minimarket yang begitu. Ini sepertinya kurang diperhatikan. Seharusnya kalau ruangan sempit, jangan dipaksakan jadi minimarket,” tuturnya.
Dewi menyebutkan jarak antar rak yang sempit di market rawan mengakibatkan konsumen enggan datang ke minimarket tersebut. Tentu saja, karena merasa tak nyaman.
“Kalau jarak rak sempit, konsumen jadi sulit ambil barang. Kalau ada orang di situ, terus ada orang lewat, sempit bahkan nggak bisa masuk. Dari hasil penelitian saya, 4 dari 10 orang malas datang lagi kalau demikian,” tuturnya.
Baca Juga: Instagramable! 5 Hotel Murah di Solo Dekat dengan Pusat Kota dan Tempat Wisata
Dewi pun menyebut bahwa 2 dari 4 mengakui lebih baik belanja di minimarket yang jauh. Tapi, tempatnya luas. Mereka pun mengaku lebih senang belanja di warung kelontong.
”Ini juga dua dari empat responden lebih senang beli di minimarket yang jaraknya lebih jauh. Tapi, tempatnya luas jadi jarak rak nggak sempit. Dua orang ini pun menyebut berbelanja di warung kelontong bila tak menemukan minimarket,” tuturnya.
Nah, bila Anda berbelanja di minimarket, apakah Anda pernah merasakan hal yang disampaikan oleh Dewi dalam skripsinya tersebut? Jarak antar rak yang sempit di dalam minimarket memang bisa mengurangi kenyamanan kita saat berbelanja.
Sebagai solusi mengatasi masalah tersebut, Dewi menyebut meletakkan barang-barang yang paling sering dicari di halaman minimarket menjadi cara yang tepat. Namun, bila tempatnya cukup luas.
“Bisa dipajang di luar minimarket, barang-barang yang sering dibeli. Tapi, kalau halamannya luas. Jadi konsumen nggak usah masuk ke dalam minimarket,” jelasnya.
Dewi pun menyarankan bila tempat untuk dijadikan minimarket dirasakan tak mencukupi, sebaiknya menjalankan usaha warung kelontong.
Baca Juga: Pemanfaatan Drone di Masa Depan: Mengantar Makanan Ke Meja Pengunjung di Restoran
“Ini kan minimarket sudah banyak, persaingannya tinggi. Ini kan orangnya ambil sendiri barangnya. Nyaman tempat itu kan bagian dari pelayanan. Kalau kurang luas, sebaiknya lebih baik jalankan warung kelontong. Optimalkan pelayanannya sebaik-baiknya. Ini lebih reasonable dan profit besar,” jelasnya.
Nah, bila Anda ingin menjalankan usaha minimarket, hal yang diangkat Dewi dalam skripsinya tersebut memang sebaiknya dipertimbangkan. Tentu saja, karena bisa mempengaruhi besarnya profit yang bisa didapatkan.***