Apakah Menulis Itu Sulit? Ini Pandangan Content Writer

21 Februari 2024, 18:22 WIB
Menulis yaitu menyampaikan hal dengan diksi-diksi /pixabay @ Startup Stock Photos/

GALAMEDIANEWS – Menulis, secara mendasar, adalah menyampaikan hal dengan menggunakan diksi-diksi. Ada orang yang mudah menulis ada juga yang merasa kesulitan menulis. Nah, apakah kamu termasuk orang merasa kesulitan menulis?

Kang Don, seorang content creator berpengalaman yang juga aktif memproduksi konten tulisan, menyebut banyak orang yang merasa sulit menulis. “Banyak yang berkata nggak bisa menulis jadi malas menulisnya,” tutur pria yang menjalani profesi content creator sejak tahun 2014 ini.

Padahal, dalam pandangannya, menulis itu sebenarnya menjadi bakat alami manusia. Bukti nyatanya, orang mampu menulis pesan di Whatsapp atau aplikasi yang sejenis. Pesan ini bisa dipahami oleh orang yang menerimanya.

Baca Juga: Ingin Jadi Content Creator? Pelajari Tiga Ilmu Ini Dahulu

“Ini kalau orang bisa menulis di Whatsapp, berarti dia itu bisa menulis. Menulis artinya dalam konteks ini menyampaikan pesan dengan kata-kata. Orang kalau mau pakai Whatsapp nggak belajar menulis lagi kan. Ini bakat alami,“ tuturnya.

Namun, dalam ruang lingkup dunia profesional, kemampuan menulis perlu ditingkatkan. Untuk meningkatkannya, perlu latihan dan menguasai berbagai teori terkait.

“Kalau di lingkungan profesional, bukan seperti tulisan-tulisan umum seperti yang di Whatsapp sehari-hari. Harus latihan dan paham teori-teori menulis dahulu. Tapi, kemampuan dasarnya sudah ada di manusianya, tinggal ditingkatkan saja,” tuturnya.

Kang Don menyebut beberapa kesalahan penulisan yang biasanya muncul yaitu penggunaan tanda baca dan kalimat panjang. Menurutnya, kesalahan tersebut tak menjadi masalah bisa berkomunikasi dengan teman dekat. Namun, dalam ruang lingkup profesional, bisa berdampak fatal.

Baca Juga: 3 Tips Jadi Content Creator Sukses dari Praktisi Berpengalaman

“Kalau whatsapp dengan teman, salah tanda baca atau kalimat yang panjang nggak apa-apa. Yang penting, lawan bicaranya masih bisa paham maksudnya. Kalau dengan klien seperti ini, bisa menurunkan integritas. Ini bisa fatal dampaknya. Klien mungkin bisa saja pindah ke perusahaan lain,” tambahnya.

Kang Don menyarankan agar kalangan profesional mempelajari cara menulis yang baik dan benar. “Kalau mau Whatsapp dengan klien misalnya, ini kan nggak sama situasinya seperti Whatsapp dengan teman. Menulis yang baik dan benar sebenarnya menjadi bagian dari profesionalitas, jadi harus bisa,” jelasnya.

Bila ingin menulis artikel yang enak dibaca banyak orang, Kang Don menyarankan agar menganggap seperti sedang berbicara dengan teman . Setelah selesai, maka bisa diperbaiki. “Anggap saja menulis seperti Whatsapp dengan teman. Kita ceritakan. Tulis saja nggak usah diukur dari benar atau tidaknya. Ini belakangan memperbaikinya,” ujarnya.

Kesimpulan, apakah menulis itu sebenarnya sulit? Untuk menulis dalam ruang lingkup umum, sebenarnya kita sebenarnya sudah melakukannya sehari-hari.

Sedangkan dalam ruang lingkup profesional, kemampuan menulis memang perlu ditingkatkan. Sebabnya, dunia profesional membutuhkan tulisan yang baik dan benar.*** 

Editor: Tatang Rasyid

Sumber: Wawancara

Tags

Terkini

Terpopuler