Cukup Rasulullah Sebagai Inspirasi Bagi Setiap Generasi

2 Oktober 2020, 09:31 WIB
Kaligrafi Muhammad Shalallahu Alaihi Wa Sallam /Pixabay

GALAMEDIA - Heboh lantaran pernyataan dari Wakil Presiden RI Ma’ruf Amin, tentang menjadikan K-POP sebagai inspirasi bagi generasi muda. Dalam peringatan 100 tahun kedatangan orang Korea ke Indonesia, Wakil Presiden menyampaikan agar tren Korean Pop dapat mendorong anak muda supaya meningkatkan kreativitas dalam berkreasi dan mengenalkan keragaman budaya Indonesia ke luar negeri (tirto.id, 20/09/2020).

Pernyataan tersebut memunculkan banyak tanggapan dari masyarakat. Diantaranya adalah tanggapan dari musisi Ahmad Dhani. Menurutnya, musisi Indonesia lebih kreatif dibandingkan Korea. Hanya saja belum mendapat dukungan serius dari pemerintah (news.detik.com, 20/09).

Padahal tanpa ada pernyataan tersebut pun, demam KPOP sudah melanda generasi muda saat ini. Penampilan fisik dan musik para artis Korea telah membius mayoritas generasi muda negeri ini untuk memuja dan mengidolakannya. Bahkan, banyak terbentuk komunitas pecinta K-POP baik dari generasi muda yang masih single maupun yang sudah berkeluarga.

Baca Juga: Jadwal Acara TV Hari Ini, Jumat 2 Oktober 2020 di TV One

Miris! Generasi muda negeri yang seharusnya menjaga budaya ketimuran, justru terlena dengan budaya asing semacam budaya dari Korea itu. Mereka memuja fisik para artis Korea yang berhidung mancung, berkulit putih, tubuh tinggi langsing, sikap romantis, juga penampilan bermusik dan fashion yang memukau.

Padahal, ternyata para idola dari Korea ini banyak dirundung persoalan hidup. Salah satunya adalah tingginya angka bunuh diri dikalangan mereka. Di balik kesan glamour yang tampak di hadapan publik faktanya menyimpan berbagai problematika. Misalnya, album tidak sukses, kegagalan kisah asmara, juga tingginya tuntutan pekerjaan. Sehingga dapat melahirkan depresi akut yang berujung pada bunuh diri.

Bahkan, Korea Selatan merupakan salah satu negara dengan angka bunuh diri tertinggi di dunia. Tahun lalu, ada 13.799 orang bunuh diri. Jumlah ini naik dibandingkan tahun 2018 yang mencapai 13.670 orang. Peningkatan kasus ini diperkirakan karena efek Werther, yaitu perilaku bunuh diri yang meniru dari yang dilakukan oleh seorang selebriti (internasional.kontan.co.id, 22/09/2020).

Baca Juga: Jadwal Acara TV Hari Ini, Jumat 2 Oktober 2020 di Indosiar

Selain persoalan bunuh diri, Korea juga dibelit dengan persoalan krisis kepercayaan diri. Hal ini akibat tingginya tuntutan dari perusahaan yang akan memberikan pekerjaan hanya kepada orang-orang yang memiliki penampilan fisik sempurna. Tak ayal, operasi plastik pun seolah menjadi kegemaran atau trend wajib baik bagi kalangan remaja maupun dewasa di negeri ginseng tersebut.

Dalam tatanan kapitalis yang melingkupi dunia saat ini, wajar bila penampilan fisik atau standard materi menjadi penilaian utama. Sehingga saat standar tersebut tidak terpenuhi, akan menciptakan krisis identitas dan mengambil solusi-solusi rusak. Inilah bukti bahwa kapitalisme yang diterapkan oleh banyak negara di dunia telah gagal mewujudkan tatanan masyarakat yang ideal.

Dengan gambaran seperti ini, layakkah bila K-POP menjadi inspirasi bagi generasi muda? Apakah generasi cacat kepribadian yang rentan bunuh diri dalam mengambil solusi akhir dari cara menghadapi permasalahan hidupnya seperti itu yang diinginkan oleh negeri ini? Apakah generasi yang hanya mengutamakan modal fisik akan layak diberi tongkat estafet penjaga peradaban bangsa?

Baca Juga: Pemkab Bandung Ajukan Penambahan Alokasi Pupuk Bersubsidi ke Pemprov Jabar

Tentunya tidak. Negeri ini pasti menginginkan generasi emas yang memiliki kepribadian unggul, santun terhadap perbedaan, tangguh menghadapi permasalahan hidup, berkarakter mulia, beriman, bertakwa, dan memiliki cita-cita membawa negeri ini menjadi bangsa maju berperadaban mulia. Lalu dengan apa generasi emas itu akan terwujud?

Bukankah Allah Subhanahu Wa Ta'ala telah berfirman yang artinya: “Sungguh, telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu.” (QS Al-Ahzab : 21)

Jelas bahwa teladan yang baik telah ada pada diri Rasulullah. Lalu kenapa masih berupaya mencari teladan dan sumber inspirasi dari yang lain? Islam yang dibawa Rasulullah adalah Rahmat bagi seluruh alam. Maka tak hanya bagi umat Islam, namun juga bagi seluruh umat manusia.

Baca Juga: Luar Bisa! Ini 10 Macam Batik Nusantara dan Filosofinya yang Masih Ngena Hingga Sekarang

Di masa pemerintahan Islam (ketika Islam diterapkan secara menyeluruh dan memimpin peradaban dunia), telah terbentuk generasi emas yang berkualitas tinggi. Banyaknya ilmuwan hebat, Ulama Mujtahid, penghafal Alquran dan hadist. Dimana semua itu bisa diraih bahkan di usia muda.

Sebut saja Muhammad Al-fatih, seorang pemuda yang lahir dari peradaban Islam. Dia tangguh dan mengukir prestasi dengan berhasil memimpin penaklukan Konstantinopel di usia 21 Th. Sehingga namanya tercatat dengan tinta emas dalam sejarah kegemilangan Islam dan selalu dikenang sepanjang masa.

Apakah Muhammad Al-fatih mengambil inspirasi dari gaya hidup orang kafir? Apakah Muhammad Al-fatih mencontoh budaya asing? Tentu saja tidak. Tapi dia menjadikan Rasulullah Muhammad Saw sebagai teladan dan sumber inspirasi. Dia menjadikan Islam sebagai jalan hidupnya.

Baca Juga: Jadwal Pertandingan Liga Inggris Pekan Ini: Leicester, Liverpool, dan Everton Jaga Tren Kemenangan

Lalu apalagi yang harus dicari oleh generasi saat ini selain harus menjadikan Islam sebagai jalan hidup? Sebab, generasi berkualitas hanya akan dapat terwujud dari pola pikir dan pola sikap Islam yang hanya dapat diperoleh dari konsep didik Islam. Oleh karena itu yang layak dijadikan contoh dan inspirasi oleh setiap generasi adalah Rasulullah Saw.

Karena dalam Islam, jelas tidak ada penilaian utama dari paras dan penampilan fisik. Melainkan dari ketakwaannya terhadap Allah Al-Khaliq.
Sebagaimana firman Allah Subhanahu Wa Ta'ala yang artinya: "Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling takwa di antara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal." (QS. Al-Hujurat: 13).
Wallahu a'lam!

Baca Juga: Tabrakan KA Argo Bromo Anggrek dan KA Senja Utama, Puluhan Orang Tewas pada 2 Oktober 2010

Penulis: Nusaibah Al Khanza (Pegiat Dakwah Literasi)

Editor: Kiki Kurnia

Tags

Terkini

Terpopuler