Rahasia Bugar dan Produktif di Bulan Ramadan, Berikut Penjelasan dari Pakar ITB

5 April 2024, 16:50 WIB
Ilustrasi/Puasa/Freepik/ /

GALAMEDIANEWS – Puasa di bulan Ramadan adalah tidak hanya merupakan suatu keharusan tapi juga merupakan aktivitas menguras tenaga secara keseluruhan.

Asupan tidak ada yang masuk seharian akan membuat tubuh menjadi lemas dan kekurangan cairan.

Dua dosen Sekolah Farmasi Institut Teknologi Bandung (SF ITB) Nia Sri Ramania dan Muhammad Fahmi Hasan dari Kelompok Keahlian Ilmu Keolahragaan Sekolah Farmasi ITB menjelaskan mengenai bugar dan produktif di bulan Ramadan.

Mereka berdua menjadi narasumber acara Healthy Life yang diadakan oleh Radio KLCBS, Bandung.

Menurut Nia, bugar merupakan suatu kondisi di mana tubuh mampu melakukan aktivitas fisik dengan intensitas yang relatif tinggi tanpa merasa kelelahan ataupun mengalami gangguan fungsi fisiologis.

Setiap orang memiliki level kebugaran yang berbeda tergantung pada faktor-faktor internal maupun eksternal, seperti nutrisi, frekuensi latihan, usia, dan sebagainya.

“Saat duduk mungkin kita terlihat sama-sama sehat. Tapi begitu kita beraktivitas fisik, terlihatlah kualitas kebugaran kita. Orang sehat belum tentu bugar, tapi orang bugar sudah pasti sehat,” ujarnya menjelaskan mengenai perbedaan sehat dan bugar.

Baca Juga: Pertamina Ajak UMKM untuk Cari Cuan di Saat Ramadan

Fahmi mengatakan bahwa kondisi ini sangat normal dan tidak akan menimbulkan efek samping yang berbahaya.

Asupan makanan yang berlebihan saat buka dan sahur, ditambah kurangnya aktivitas fisik saat puasa mampu menyebabkan obesitas pada beberapa orang.

“Kondisi tubuh yang lemas secara psikologis membuat kita malas bergerak dan beraktivitas. Padahal respons kita ketika berbuka dan sahur itu kadang makan berlebih. Akhirnya secara hitung-hitungan kalori menjadi surplus,” kata Fahmi.

Menjaga kebugaran tubuh saat puasa melalui aktivitas fisik adalah suatu hal yang penting dan disesuaikan dengan kemampuan tubuh tiap individu.

Kebugaran tubuh secara alami akan menurun pada waktu-waktu tertentu akibat jeda asupan makanan dan minuman. Hal ini ditunjukkan dengan adanya respon fisiologis di mana tubuh menjadi terasa lemas.

Saat berpuasa disarankan untuk tetap melakukan aktivitas fisik ringan pada waktu sore hari menjelang berbuka.

Nia menambahkan bahwa aktivitas fisik yang dilakukan sebaiknya memenuhi prinsip ATM (aman, terukur, menyenangkan).

Baca Juga: Mudah Lapar saat Puasa! Makan Kurma Bikin Kenyang Sepanjang Hari dan Buat Tubuh Bugar untuk Beraktivitas

Jenis olahraga yang direkomendasikan misalnya jalan kaki dan jogging. Tidak perlu olahraga yang berat tapi olahraga yang sesuai dengan tubuh dan dilakukan secara berkelanjutan.

Aspek psikologis seseorang juga tidak kalah penting dari aspek fisik. Perlu mengatur emosi dan suasana hati saat berpuasa, karena kondisi stress secara tidak langsung juga akan berpengaruh pada kebugaran tubuh seseorang.

Orang yang sedang stress memiliki kecenderungan untuk menghindari aktivitas fisik serta tidak menjaga asupan makanan yang masuk ke tubuhnya.

Asupan makanan juga perlu diperhatikan untuk memelihara kebugaran tubuh saat berpuasa.

Makanan yang dikonsumsi saat sahur dan berbuka harus memiliki kandungan gizi yang lengkap dan seimbang, seperti karbohidrat kompleks, protein, lemak, dan serat.

Keseimbangan menjadi kata kuncinya. Ketika berpuasa semua akan berubah, dari mulai waktu makan, istirahat, dan juga beraktifitas.

Lakukanlah dengan menjaga asupan yang seimbang ketika sahur, istirahatlah yang cukup, aktivitas disesuaikan dengan pribadi masing-masing, dan berbukalah secukupnya.

Setiap orang memiliki tingkat kebugaran yang berbeda-beda, maka jagalah dan mulai bergerak kembali untuk menjaga kesehatan tubuh. Jangan lupa untuk hindari stres. ***

Editor: Dicky Aditya

Sumber: itb.ac.id

Tags

Terkini

Terpopuler