Keutamaan Puasa Syawal Beserta Niat, Waktu, Tata Pelaksanaan, Apakah Boleh Bareng Qadha Puasa?

13 April 2024, 18:11 WIB
Keutamaan dan tata cara puasa Syawal./freepik/drobotdean /

 

GALAMEDIANEWS – Puasa syawal selama 6 hari merupakan sunnah yang bisa dikerjakan. Adapun puasa sunnah ini juga memiliki keutamaan.

Sebagaimana dalam hadits Muslim, Abu Dawud, Tirmidzi, Nasa'i dan Ibnu Majah, Rasulullah bersabda:

"Barang siapa berpuasa pada bulan Ramadhan, lalu diiringi dengan puasa enam hari pada bulan Syawal, maka ia juga seperti berpuasa sepanjang tahun."

Baca Juga: Tampil Impresif di Lini Pertahanan Venezia, Jay Idzes Kabarnya Diminat iInter Milan

Ada sejumlah pendapat waktu pelaksanaan puasa syawal,dijelaskan dalam buku Daqu Method Dalam Tinjauan Pendidikan Islam karya Tarmizi AS Shidiq berikut ini sejumlah pendapat para imam terkait waktu terbaik untuk melaksanakan puasa syawal.

Pendapat Imam Syafi'i dan Ibnu Mubarak, puasa sunnah biasanya diadakan selama 6 hari di bulan syawal secara berturut dari awal bulan, tanggal ke dua, dan tanggal 7 syawal.

Imam Waki dan Imam Ahmad bin Hambal berpendapat kalau mau dilakukan harus berurutan atau terpisah, keutamaannya tetap sama dan tidak ada bedanya.

Ibnu Rajab juga berpendapat bahwa mayoritas ulama meyakini tidak makruh melakukan puasa di hari kedua setelah hari raya Idul Fitri.

Baca Juga: H+3 Lebaran, Polresta Bandung Lakukan One Way di Jalur Ciwidey

Imam An – Nawawi dan sahabatnya juga telah berpendapat bahwa puasa 6 hari di bulan syawal lebih utama berturut, dari tanggal ke 2 hingga 7 syawal.

Dalam buku dialog Lintas Mazhab Fiqh Ibadah dan Muamalah 21 karya Asmaji Muchtar terdapat pendapat mazhab Maliki dan Hanafi seperti berikut ini:

Puasa sunnah syawal setelah hari raya Idul Fitri mengandung sejumlah keutamaan

Keutamaan Puasa Syawal, sebagaimana disebutkan dalam Kitab Terlengkap Bersuci, Shalat, Puasa, Shalawat, dan surah pendek.

Dilansir dari YouTube YouTube NS BOR CHANNEL pada Sabtu, 13 April 2024. Berdasarkan hadits Qudsi dan Hadits Arba’in pilihan serta dzikir dan doa karya Ustadz Rusdianto dan buku Manajemen Diri Untuk Kebahagiaan Dunia dan Akhirat: Berbagi Pengalaman karya Tobari diantaranya seperti berikut ini:

Baca Juga: Duhh Terlanjur, Makanan Bersantan saat Lebaran Gak Boleh Dipanaskan Bisa Memicu Dampak Berbahaya

1. Ganjaran setara dengan puasa setahun penuh.
Rasulullah bersabda: "Puasa bulan Ramadhan itu ganjarannya bisa sepuluh bulan, dan puasa enam hari sama dengan dua bulan. Itulah puasa satu tahun." (HR Ibnu Khuzaimah)

2. Sebagai penyempurnaan puasa Ramadhan.

Puasa 6 hari pada bulan syawal ini sebagai penyempurnaan puasa Ramadhan. Sebagaimana dari hadits riwayat Ibnu Majah dan an-Nasa'I, Rasulullah bersabda: "Allah menjadikan ganjaran kebaikan itu sepuluh kali lipat, satu bulan sama dengan sepuluh bulan. Dan puasa enam hari itu setelah hari raya Idul Fitri merupakan penyempurna satu tahun."

3. Diterimanya puasa Ramadhan.

Ada pendapat juga yang menyatakan kalau mengerjakan puasa sunnah 6 hari saat bulan syawal, maka pertanda puasa Ramadhan itu diterima. Allah akan menerima amal seseorang pada puasa syawal.

4. Kebaikan diganjar 10 kali lipat.

Kebaikan pada bulan Syawal termasuk melakukan puasa akan dibalas 10 kali lipat daripada hari biasanya.

Baca Juga: Sudah Kaya Raya dan Tampan, Mengapa Ricardo Kaka Diceraikan oleh Mantan Istrinya? Berikut ini Penjelasannya

"Barang siapa mengerjakan puasa enam hari bulan Syawal setelah Idul Fitri berarti ia telah menyempurnakan puasa setahun penuh. Dan setiap kebaikan itu akan diganjar 10 kali lipat."

5. Mendapatkan pertolongan dari Rasulullah.

Orang yang melakukan puasa sunnah nantinya juga akan mendapatkan pertolongan dari Rasulullah.

Tata cara puasa syawal:

Puasa syawal sebenarnya tidak ditentukan kapan waktunya, kapanpun terserah asalkan berada pada bulan syawal. Rasulullah tidak menentukan kapan pasti waktu mengerjakan puasa 6 hari pada bulan syawal.

Dalam buku 165 kebiasaan Nabi, Abduh Zulfidar telah menjelaskan terkait puasa syawal bisa dikerjakan langsung pada hari kedua syawal dan berlanjut hingga hari ketujuh. Tapi, juga bisa dikerjakan pada hari yang lain selama 6 hari berturut atau dilakukan secara terpisah.

Dalam buku Pintar Ibadah Karya Ustaz H. Fatkhur Rahman, berikut ini bacaan niat puasa syawal:

Nawaitu shauma ghadin min yaumi syawwaalin sunnatan lillaahi ta'aalaa.

Artinya: “Aku telah berniat puasa besok pagi pada bulan Syawal, sunnah karena Allah Ta'ala.”

Waktu pelaksanaan:

Puasa syawal 6 hari dapat dimulai dari tanggal 2 syawal tepat setelah hari raya Idul Fitri. Tidak dilaksanakan saat 1 syawal karena umat Muslim dilarang untuk berpuasa saat hari raya Idul Fitri dan hari raya Idul Adha ( 10 Dzulhijjah) serta hari Tasyrik (11,12,13 Dzulhijjah).

Sebagaimana hadits Muslim riwayat Abu Hurairah, ia berkata: "Rasulullah SAW telah melarang puasa pada dua macam hari, yaitu Hari Raya Idul Adha (10 Zulhijah) dan Hari Raya Idul Fitri (1 Syawal)."

Dalam Ensiklopedia Hadits Ibadah Shalat Sunnah karya Syamsul Rijal Hamid juga terdapat riwayat lain yang berasal dari Abi Ubaid Maula Azhar RA, menceritakan mengenai dirinya menghadiri shalat eid bersama Umar bin Khattab dan menyampaikan pesan:

“Sungguh pada kedua hari raya (Idul Fitri dan Idul Adha), Rasulullah SAW telah melarang untuk berpuasa. Yakni satu hari untuk berbuka dari puasa kalian (maksudnya Hari Raya Idul Fitri) dan satu hari juga yang lain lagi adalah waktu kalian makan dan berhenti dari mengerjakan haji." (HR Jamaah Ahli Hadits).

Kendati demikian, apakah boleh melakukannya hanya 3 hari saja. Abdul Wahid dalam buku Rahasia dan Keutamaan Puasa Sunnah telah menjelaskan bahwa puasa syawal harus dilaksanakan pada 6 hari. Sebagian ulama berpendapat harus dilakukan secara berurutan tanpa putus sehari.

Tapi, hal ini juga tidak masalah kalau tidak dilakukan secara berurutan atau terpisah, misalnya 2 hari pada setiap minggunya atau dilakukan sehari puasa dan sehari tidak, sama seperti tata cara puasa Daud.

Hukum Qadha Puasa Sekaligus Puasa Syawal

Ada perbedaan pendapat dikalangan ulama, ada yang menyebut kalau hal ini tidak boleh dilakukan, pasalnya puasa syawal hukumnya sunnah tidak seperti puasa Ramadhan. Tapi, ada juga yang menyebut kalau hal ini makruh.

Dalam kitab Mughni Al Muthaj dijelaskan orang yang berniat puasa syawal sebagai qadha Ramadhan, maka pahalanya adalah puasa qadha Ramadhan bukan pada puasa sunnah atau mendapatkan pahala keduanya.

Para ulama Syafi’yah Ibnu Hajar Al Haitami dan Syekh Ar Ramli berpendapat boleh menggabungkan puasa syawal dan Qadha puasa dan tidak mengurangi pahala keduanya.

Tapi, ada juga yang berpendapat kalau harus mendahulukan yang wajib dulu yakni qadha Ramadhan dan baru mengamalkan yang sunnah. Seseorang boleh saja kok mendahulukan puasa syawal atas puasa Qadha Ramadhan kalau memiliki waktu yang relatif sempit. Hal ini sebagaimana dijelaskan juga dari kitab Fiqh as-Sunah li an-Nisa' karya Abu Malik Kamal ibn Sayyid Salim yang diterjemahkan Firdaus.

Di dalam buku Risalah Puasa karya Sultan Abdillah seseorang yang menggabungkan beberapa ibadah puasa, tidak masalah dan diperbolehkan.

Sedangkan ahli fikih Wahbah az-Zuhaili menjelaskan kalau dalam kitab Fiqhul Islam wa wa Adillatuhu, menggabungkan dua niat ibadah yang sunnah, maka tetap sah dilakukan dan mencontohkan seperti niat shalat sunnah fajar dan tahiyatul Masjid. ***

Editor: Dadang Setiawan

Sumber: Youtube NS BOR CHANNEL

Tags

Terkini

Terpopuler