GALAMEDIA - Tuberkulosis (TBC) ternyata tidak hanya terjadi pada paru-paru, tapi bisa juga terjadi pada bagian lain di tubuh, salah satunya adalah tulang belakang.
Hal ini dapat terjadi karena bakteri penyebab penyakit tersebut menyebar ke tempat lain karena tidak segera mendapatkan penanganan.
Baca Juga: Pantaskan Kita Ingkar Terhadap Covid-19? Berikut 4 Argumentasinya yang Wajib Diketahui
Selain itu, salah satu gejala yang dapat terjadi saat seseorang mengidap penyakit tersebut adalah nyeri punggung yang kronis. Berikut ulasan lengkapnya seperti yang dikutip galamedia dari laman halodoc:
TBC Tulang Belakang Dapat Sebabkan Nyeri Punggung Kronis
TBC tulang belakang, atau disebut juga dengan penyakit Pott, adalah penyakit menular yang terbilang langka terjadi pada tulang belakang.
Baca Juga: Tengah Hamil 7 Bulan, Perempuan Ini Ditemukan Tewas di Kontrakanya
Gangguan ini biasanya disebabkan oleh infeksi pada bagian tulang yang terbilang mempunyai fungsi vital tersebut. Gangguan yang disebut juga sebagai tuberkulosis spondilitis ini dapat terjadi akibat kombinasi antara osteomielitis dan artritis.
Penyakit ini umumnya menginfeksi tulang belakang di bagian bawah pada toraks dan pinggang belakang bagian atas (vertebra lumbalis). Seseorang yang mengidap gangguan ini dapat berkembang dengan lambat dan berbahaya.
Durasi total penyakit tersebut saat terjadi antara 4 hingga 11 bulan. Biasanya, pengidap gangguan ini akan memeriksakan diri jika merasakan nyeri hebat pada tulang belakang atau gejala neurologis lainnya.
Baca Juga: Awas, Ibu Hamil Jangan Sampai Kekurangan Protein, Dampaknya Buruk, Ini Manfaat Protein Bagi Bumil
Namun, benarkah jika TBC tulang belakang dapat menimbulkan nyeri punggung yang parah?
Faktanya, seseorang yang mengidap infeksi pada tulang belakang tersebut sangat umum merasakan nyeri pada punggung. Intensitas nyeri yang dirasakan dapat berbeda-beda dari nyeri ringan yang konstan, hingga kelumpuhan yang parah.
Perasaan nyeri tersebut paling sering dirasakan di area toraks dan akan lebih buruk saat batuk, menahan beban berat, hingga menggerakkan tulang belakang.
Selain itu, beberapa gejala lainnya yang dapat terjadi pada pengidap TBC tulang belakang dan hal ini ditemukan sekitar 20–30 persen dari total kasus.
Baca Juga: Stop Gunakan Masker Bayi di Bawah 2 Tahun, Berikut Tipsnya Jika Terpaksa Membawanya Keluar Rumah
Gejala tersebut meliputi beberapa penyakit aktif, seperti malaise, penurunan berat badan dan nafsu makan, berkeringat di malam hari, suhu tubuh naik saat malam tiba, merasakan nyeri pada tubuh, hingga kelelahan.
Penyebab TBC Tulang Belakang
Penyakit ini terjadi saat bakteri yang terdapat dalam paru-paru menyebar ke tulang belakang bahkan ke sendi-sendi yang ada. Penyebaran ini terjadi saat bakteri tersebut masuk ke darah yang menyebar ke bagian tubuh lain dan berhenti di tulang belakang karena jaraknya tidak jauh.
Gangguan ini dapat menyebabkan kematian jaringan sendi dan menimbulkan kerusakan pada tulang belakang.
Baca Juga: Polisi Bakal Gelar Operazi Zebra Lodaya Selama Dua Pekan, Ini Target Sasarannya
Diagnosis TBC Tulang Belakang
Diagnosis dari TBC tulang belakang dapat dilakukan tergantung dari adanya gangguan fisik saat pemeriksaan tersebut dilakukan. Beberapa pemeriksaan fisik yang dapat dilakukan untuk memastikan gangguan ini, yaitu pemeriksaan pada tulang belakang, pemeriksaan terkait benjolan yang dapat terbentuk di area lambung, hingga pemeriksaan fungsi saraf.
Setelah itu, pemeriksaan laboratorium juga dilakukan untuk memastikan diagnosis dari gangguan ini. Beberapa tes laboratorium yang dapat dilakukan agar diagnosis tepat sasaran adalah:
Tes sedimentasi sel darah merah.
Tes kulit Mantoux.
Pemeriksaan sinar X pada tulang belakang.
MRI dan CT scan pada beberapa bagian tulang.
Biopsi pada tulang. ***